Kota Serang– kemajuanrakyat.id-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat terus berjalan di berbagai daerah, termasuk di SDN 13 Kota Serang. Kepala Sekolah Hj. Nina Rostiana menyampaikan bahwa program ini telah berjalan selama lima bulan sejak April 2025 dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR dan pihak TNI melalui Kodim.
“Kita sudah mulai sejak bulan April. Bahkan sempat langsung ditelepon oleh anggota dewan dan koordinasi dengan SPPG dilakukan langsung dari Kodim. Alhamdulillah, kemarin kita sempat langsung bertemu dengan pihak Kodim terkait MBG,” ujar Hj. Nina kepada wartawan, Senin (29/9/2025).
Menurutnya, makanan yang diberikan kepada siswa tergolong makanan sehat dengan gizi seimbang. Menu bervariasi setiap harinya, mulai dari nasi, lauk pauk, sayur, buah-buahan, hingga susu. Menu hari ini, contohnya, berisi nasi putih, telur ceplok, tahu, oseng toge, dan beberapa butir anggur.
“Kadang ada jeruk, anggur, kelengkeng, ayam, tahu, susu, dan sayuran. Kalau ikan jarang karena anak-anak kurang begitu suka. Sesekali juga diberikan burger, menyesuaikan selera anak-anak,” tambahnya.
Program MBG di SDN 13 mencakup sekitar 600 porsi makanan setiap hari. Makanan dikirim oleh SPPG sejak pagi hari, dan dibagikan kepada siswa saat jam istirahat pukul 10.00 WIB. Koordinasi pembagian dilakukan oleh wali kelas masing-masing, dan peralatan makan dikembalikan kembali ke penyedia pada pukul 11.30 WIB dengan jumlah yang harus sesuai.
Terkait kritik dari sebagian kalangan mengenai pemerataan penerima MBG, Hj. Nina menganggap bahwa bantuan ini sebaiknya disyukuri.
“Kalau ada yang menolak atau mengeluh soal MBG, artinya kurang bersyukur. Mungkin memang yang dapat adalah sekolah-sekolah di daerah kota dulu karena akses kendaraan lebih mudah. Di daerah pedalamankan sulit,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak sekolah bisa mengajukan menu khusus untuk acara tertentu seperti Maulid Nabi, dengan syarat melakukan permintaan minimal empat hari sebelumnya. Menu bisa disesuaikan, seperti berupa biskuit dan susu.
Meski tidak semua siswa tergolong tidak mampu, Hj. Nina menyatakan bahwa sekolah tetap menerima program ini karena merupakan kebijakan pemerintah.
“Memang kadang siswa dari keluarga mampu juga dapat, tapi karena ini program pemerintah, kita tetap terima. Anak-anak juga kadang lebih suka camilan dibanding makanan sehat, tapi kami tetap mendukung program ini,” pungkasnya.
Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar