oleh

75 Tahun Partai Buruh Di Korea Utara Berkuasa, Gelar Pawai Militer dan Senjata Besar –besaran

Kemajuan Rakyat, Indonesia- Dalam rangka memperingati 75 tahun Partai Buruh berkuasa di Korea Utara pada Sabtu 10/10.2020 dilaksanakan pawai militer dan senjata secara besar-besaran yang terbaru dan tercanggih. Pelaksanaan pawai ini dilangsungkan di ibu kota Negara Pyongyang.

Sebagaimana dilansir AFP, pawai itu biasanya menampilkan ribuan tentara yang melangkah melalui Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, di bawah pengawasan Pemimpin Korut, Kim Jong-un. Iring-iringan kendaraan lapis baja dan tank juga akan mengikuti langkah tentara tersebut, dengan puncaknya yakni menyoroti pameran rudal.

“Tanda-tanda pawai militer – yang melibatkan peralatan dan orang-orang dalam skala besar – terdeteksi di Lapangan Kim Il Sung pagi ini,” kata kepala staf gabungan Seoul dalam sebuah pernyataan.

“Badan-badan intelijen Korea Selatan dan AS melacak peristiwa itu dengan cermat,” tambah mereka.

Korea Utara secara luas diyakini terus mengembangkan persenjataannya sepanjang negosiasi nuklir dengan Washington menemui jalan buntu sejak runtuhnya KTT di Hanoi pada Februari tahun lalu.

Analis memperkirakan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) baru atau rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai daratan AS ikut dipamerkan dalam pawai militer itu.

Menurut seorang profesor studi Korea di Tufts University di Amerika Serikat, Sung-yoon Lee, peringatan hari jadi Partai Buruh juga diartikan bahwa Korea Utara memiliki kebutuhan politik dan strategis untuk melakukan sesuatu yang lebih besar.

“Menampilkan senjata paling canggihnya akan menandakan langkah maju yang besar dalam kemampuan ancaman Pyongyang yang kredibel”, katanya.

Namun, tidak seperti pada banyak kesempatan sebelumnya, tidak ada media internasional yang diizinkan untuk menyaksikan pawai. Bahkan, banyak kedutaan asing di Pyongyang pun akhirnya menutup pintu mereka sebagai bentuk pembatasan sosial dalam pencegahan virus corona.

Menurut kedutaan Rusia di Pyongyang, orang asing tidak diterima di peringatan tersebut. Lewat pesan yang diunggah di halaman Facebook-nya, kedutaan Rusia mendesak diplomat dan perwakilan internasional lainnya untuk tidak “mendekati atau mengambil foto” dari lokasi pawai.

Siaran TV pemerintah KCTV pun tak seperti biasanya, tidak menayangkan pawai pagi hari secara langsung, bahkan tidak memuat rekamannya jam makan siang.

Sebelumnya, Korea Utara kerap mengadakan pawai di pagi hari dan kemudian menayangkannya hampir secara langsung. Sementara, tahun ini KCTV sama sekali tidak menyebutkan rencana penayangan pawai tersebut. Mereka justru mengumumkan jadwal tayang film dokumenter tentang Kim Il Sung berjudul “Our Dear Leader” dan kartun berjudul “Boy General”.

Layanan spesialis NK News mengutip berbagai sumber yang mengatakan bahwa mereka telah mendengar suara pesawat terbang, drone, dan alat berat pada Sabtu pagi.[red/cnn]

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *