KotaSerang, Kemajuanrakyat.id-Unit Pengolahan Ikan (UPI) Bilvie yang dipimpin oleh Mida Damalia terus berkembang dan kini siap menembus pasar global. Berdiri sejak tahun 2002, UPI Bilvie dikenal sebagai produsen sate bandeng khas Banten yang telah mengantongi berbagai izin usaha resmi, termasuk Izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Jaminan Mutu Produk (JNP).
“Kami telah memiliki rumah produksi yang sesuai standar dan juga perizinan lengkap. Produk kami hadir dalam dua varian, yaitu sate bandeng beku (frozen) seharga Rp40.000 dan sate bandeng suhu ruang seharga Rp50.000. Keduanya memiliki perlakuan dan kemasan berbeda,” ujar Mida saat wawancara kepada wartawan di Gedung Negara, Jumat (13/6/2025).
Tak hanya sate bandeng, UPI Bilvie juga memproduksi abon ikan dengan harga Rp25.000 dan camilan olahan ikan seharga Rp20.000. Produk-produk ini dipasarkan secara offline melalui toko oleh-oleh, gerai ritel modern seperti Oreka, serta dipasarkan secara online melalui berbagai platform e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee dan Lazada.
Usaha ini bermula dari semangat Mida yang merasa tidak cocok dengan rutinitas kerja kantoran. Pada tahun 2002, ia memutuskan membuka kios kecil di dekat Gerbang Tol Serang Timur yang baru dibuka saat itu.
“Awalnya saya hanya jualan camilan kecil-kecilan. Tapi kemudian saya melihat banyak pendatang mencari oleh-oleh khas Banten, terutama sate bandeng. Dari situ saya melihat peluang besar dan mulai memproduksinya secara serius,” jelasnya.
Inovasi mulai digalakkan sejak tahun 2012. Produk-produk Bilvie kini memiliki beragam varian dan kemasan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Selain itu, Mida juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat sekitar, khususnya melalui kelompok PKK.
“Alhamdulillah, kami sudah membina kelompok – kelompok usaha kecil yang dulunya kami dampingi, kini mereka juga mampu mandiri dan membuka usaha sendiri,” ungkapnya.
Mida berharap, ke depan Bilvie bisa terus berkembang dan membawa makanan khas Banten, khususnya sate bandeng dikenal lebih luas hingga ke mancanegara.
“Target kami bukan hanya dikenal secara nasional, tapi bisa menembus pasar global. Kami ingin sate bandeng menjadi kuliner kebanggaan Banten,” pungkasnya.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar