oleh

Anggota DPRD, Tinjau Balita Terinfeksi Cacing di RSUD M. Yunus

Kabupaten Seluma, Bengkulu — kemajuanrakyat.id-Dua orang anak asal Kabupaten Seluma tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Yunus Bengkulu akibat infeksi cacing yang parah. Kedua anak tersebut merupakan kakak – beradik, masing-masing berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, dengan kondisi gizi yang memprihatinkan.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Fraksi PDI Perjuangan, Srie Rezeki, SH, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bengkulu, mengungkapkan keprihatinannya usai menjenguk langsung pasien di RSUD M. Yunus, Selasa (23/9/2025).

“Kita prihatin dengan kondisi anak-anak ini. Yang kecil usianya belum genap 2 tahun, berat badannya hanya sekitar 8 kg. Yang lebih besar, 4 tahun, juga terlihat sangat lemah. Saat ini keduanya dirawat secara intensif,” ujar Srie Rezeki kepada wartawan.

Sebelumnya, kedua anak tersebut dirujuk dari RS Selebar, Kabupaten Seluma, setelah ditemukan indikasi infeksi cacing dalam tubuh mereka. Berdasarkan hasil USG awal, cacing bahkan telah menyebar hingga ke paru-paru salah satu pasien.

“Alhamdulillah, rumah sakit dan dinas kesehatan cepat merespons. Penanganan medis langsung dilakukan dan nyawa anak-anak ini berhasil diselamatkan,” tambahnya.

Menurut informasi dari pihak rumah sakit, selama hampir seminggu menjalani perawatan, kondisi kedua pasien mulai menunjukkan perbaikan. Dalam tiga hari terakhir, cacing tidak lagi keluar dari tubuh pasien. Namun, pengawasan dan perawatan medis tetap dilakukan secara intensif, dengan koordinasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma.

Selain penanganan medis, perhatian juga datang dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, Polda Bengkulu, Polres Seluma, hingga BKKBN. Bahkan, hasil kunjungan lapangan menunjukkan bahwa keluarga pasien memerlukan bantuan lain, seperti program bedah rumah dan perbaikan sanitasi lingkungan.

Srie Rezeki menegaskan pentingnya pembinaan jangka panjang kepada keluarga dan masyarakat sekitar agar kasus serupa tidak terulang kembali. Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk aktif melakukan edukasi tentang pentingnya kebersihan, gizi, dan akses terhadap layanan kesehatan.

“Kejadian ini menjadi pengingat bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan perhatian serius, terutama di daerah pedesaan. Kita harus bergerak bersama untuk menyelamatkan generasi masa depan,” tutupnya.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed