Kota Serang – kemajuanrakyat.id-Tokoh masyarakat, KH. Mahmudi, menegaskan bahwa dirinya telah memaafkan almarhum Jazuli terkait persoalan yang sempat bergulir hingga proses hukum.
KH. Mahmudi menjelaskan bahwa persoalan yang melibatkan almarhum bermula dari masalah penggunaan uang yang tidak sesuai janji. Selama hampir 18 bulan lebih, tidak ada itikad penyelesaian sehingga ia merasa buntu dan akhirnya melapor ke pihak kepolisian.
“Masalah Pak Jazuli itu urusannya dengan saya. Dari awal saya tidak ada niat memenjarakan beliau. Permasalahan muncul karena penggunaan uang tidak tepat janji dan tidak ada niat membayar. Sudah saya tunggu lebih dari 18 bulan. Karena mentok, saya mencari keadilan dengan melapor ke polisi,” ujarnya kepada wartawan, Senin (24/11/2025).
Ia menambahkan, apabila pembayaran telah dilakukan saat proses di kepolisian, masalah seharusnya dapat selesai. Namun, karena kesepakatan di hadapan polisi tidak segera dipenuhi, berkas perkara akhirnya tetap berlanjut ke kejaksaan.
“Di kejaksaan saya sudah mencabut laporan. Saat itu Pak Jazuli ditahan beberapa hari, kemudian beliau meminta maaf dan siap melunasi. Kita sudah rangkulan, bersalaman dengan keluarganya. Tapi setelah saya cabut, saya tidak tahu proses selanjutnya di kejaksaan,” tambahnya.
Menurut Mahmudi, sekitar sepuluh hari setelah pencabutan perkara, ia menerima kabar bahwa Jazuli meninggal dunia. Almarhum diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan wafat saat berada di rumah tahanan, sebelum kemudian dibawa ke Rumah Sakit Serang.
“Saya sudah tidak punya beban apa-apa. Kami sudah saling memaafkan. Saya juga sempat takziah, hanya tidak bertemu keluarganya karena jenazah langsung dimakamkan di Malimping, Kabupaten Lebak. Saya berniat menyolatkan, tapi tidak bertemu pihak keluarga,” ungkapnya.
Mahmudi mengaku telah berdialog dengan istri almarhum saat proses restorative justice di kejaksaan. Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada lagi persoalan yang ia tanggung, serta mengikhlaskan seluruh kejadian yang telah berlalu.
“Kalau ada beban apa-apa, saya ikhlaskan insyaallah. Ini bisa menjadi pelajaran untuk semua agar tidak terulang,” tutupnya.
( Yuyi Rohnatunisa)












Komentar