Serang – kemajuanrakyat.id-Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-499 Kabupaten Serang, Rabu (8/10/2025), diwarnai dengan rangkaian aksi unjuk rasa dari sejumlah elemen mahasiswa. Aksi dimulai pukul 10.30 WIB oleh massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Pendopo Bupati Serang, dan sempat diwarnai kericuhan.
Ketegangan terjadi saat massa mencoba masuk ke area utama pendopo dengan mendobrak gerbang utama. Aksi dorong-mendorong antara mahasiswa dan aparat keamanan tak terhindarkan. Selain itu, massa membakar ban bekas dan merusak sejumlah karangan bunga ucapan selamat dari para pejabat yang dipajang di sekitar gerbang masuk. Di tengah aksi tersebut, mahasiswa juga meneriakkan yel-yel semangat revolusi yang menggema di sekitar lokasi unjuk rasa.
Pihak kepolisian berupaya menahan massa agar tidak memasuki area dalam pendopo, mengingat di dalamnya tengah berlangsung acara resmi yang dihadiri sejumlah pejabat penting. Hadir dalam acara tersebut antara lain Bupati Serang, Kepala Dinas, Kepala Desa, anggota DPRD, Menteri Desa, Wakil Gubernur Banten, serta para tamu undangan dari berbagai daerah.
Dalam aksinya, HMI menyampaikan 16 tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Serang, di antaranya:
1. Mendesak Pemkab Serang menurunkan angka pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja produktif berbasis potensi lokal.
2. Merevitalisasi fasilitas pendidikan dan pemerataan tenaga pengajar, khususnya di sekolah terpadu (Satap).
3. Menindak tegas kasus pemotongan dana PIP di SDN 1 Kragilan dan pelanggaran lain di dunia pendidikan.
4. Meningkatkan mutu serta pemerataan layanan kesehatan publik, disertai transparansi anggaran.
5. Menindak tambang ilegal di Bojonegara dan eksploitasi lingkungan di Pulau Lima, Pulau Tunda, serta proyek PIK 2.
6. Menata pengelolaan sampah dengan menutup TPS ilegal di Lebak Wangi dan Pontang, serta merealisasikan TPA permanen.
7. Membuka transparansi proyek infrastruktur dan mempercepat perbaikan jalan antar-desa di Cinangka, Pontang, dan Serang Utara.
8. Menutup tempat hiburan malam ilegal dan mengawasi peredaran miras yang merusak moral masyarakat.
9. Mengevaluasi program IRPOM dan menindak dugaan korupsi yang merugikan petani.
10. Menertibkan parkir liar dan pungutan liar (pungli) di daerah Kareo-Cikande.
11. Menangani kasus pelecehan seksual di sekolah secara terbuka dan memberikan perlindungan kepada korban.
12. Menyelesaikan sengketa kepemilikan lahan dan resort di Pulau Lima dengan berpihak pada masyarakat pesisir.
13. Menindak penggelapan dana desa dan memperkuat pengawasan dana publik di tingkat lokal.
14. Mendesak Bupati Serang mengganti kepala OPD bermasalah yang gagal dalam pelayanan publik.
15. Mencopot anggota DPRD yang mendukung proyek PIK 2 yang merusak lingkungan dan memicu ketimpangan ekonomi.
16. Menyelesaikan persoalan Situ Rawa Engeng dan Pasar Raut secara adil bagi rakyat kecil.
Tak hanya dari HMI, aksi unjuk rasa berlanjut dengan gelombang kedua dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang berlangsung di depan Gedung DPRD Kabupaten Serang. Gelombang ketiga disusul oleh Himpunan Mahasiswa Waringin Kuring (Himawar), yang juga membawa sejumlah tuntutan serupa terkait isu sosial, lingkungan, dan pemerintahan.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar