Serang, Kemajuanrakyat.Id-Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Bantengan, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, menyuarakan pentingnya keberlanjutan perjuangan untuk kemerdekaan Palestina dalam bingkai kemanusiaan dan spiritualitas. Hal itu ia sampaikan kepada wartawan usai mengisi kegiatan refleksi kemanusiaan bertajuk “Free Palestine: Amanat Kemanusiaan dan Keberlanjutan Perjuangan”, Kamis (17/4/2025).
Prof. Wawan menekankan pentingnya perjuangan yang terukur, terstruktur, tersekedul, supaya tidak tersungkur sebuah tagline yang menurutnya harus menjadi pedoman dalam mendukung Palestina secara nyata, bukan sekadar simbolik atau seremonial belaka.
“Terukur artinya gencatan senjata yang telah disepakati antara Palestina dan Israel harus diawasi dengan ketat dan sungguh – sungguh. Jangan sampai pihak Zionis kembali melanggar kesepakatan seperti yang sudah – sudah,” jelasnya.
Ia juga mengkritisi lemahnya peran lembaga internasional dalam mengawal perdamaian tersebut. Menurutnya, pelanggaran sepihak oleh Israel terhadap gencatan senjata melemahkan kredibilitas Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dan mencederai proses perdamaian global.
Lebih lanjut, Wawan menjelaskan bahwa terstruktur berarti adanya pembangunan infrastruktur yang nyata di Palestina pasca – konflik. “Pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal adalah kebutuhan mendasar yang harus dibangun kembali. Kita harus bantu mereka menyongsong masa depan,” terangnya.
Dalam konteks ini, UIN SMH Banten, telah berinisiatif membuka ruang bagi pemuda Palestina untuk berkuliah di kampus tersebut. Ia menilai, pendidikan merupakan bekal penting agar generasi Palestina bisa membangun bangsanya sendiri.
Sementara itu, tersekedul ditekankan sebagai urgensi bertindak cepat dalam misi kemanusiaan. “Bantuan kemanusiaan jangan ditunda. Ribuan warga, terutama anak-anak dan ibu-ibu, menjadi korban. Kita tidak boleh menunggu,” tandasnya.
Ia juga mengingatkan agar dunia internasional menolak wacana pemindahan warga Gaza ke wilayah lain, yang justru bisa menjadi dalih penjajahan baru. Baginya, solusi terbaik adalah menjamin hak hidup rakyat Palestina di tanah mereka sendiri.
Prof. Wawan menyerukan pentingnya konsistensi dalam memperjuangkan keadilan untuk Palestina. “Kita tidak boleh goyah. Amanat UUD 1945 jelas menolak penjajahan karena bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maka dari itu, perjuangan harus terus dikobarkan,” tutupnya.
(Yuyi Rohmatunisa)
Komentar