oleh

Program Bantuan Pangan Non Tunai Yang Sekarang Di Tunaikan Diduga Jadi Ajang Manfaat Oleh Oknum Rukun Tetangga. 

Bekasi-kemajuanrakyat- id Pengambilan tunai batuan pemerintah yang melalui kantor pos di Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin,Kabupaten Bekasi, banyak warga yang mengeluh, pasalnya pada saat pengambilan uang yang senilai Rp.400.000 untuk dua bulan di tahun 2023 ini masyarakat menanyakan ke oknum Rukun Tetangga (RT) yang sengaja memupul kartu KPM (Keluarga Penerima Manfaat) sudah di gesek atau belumnya.><jumat 17/3/2023

Ketika di konfirmasi oleh awak media dari salah seorang warga yang telah menanyakan hak nya kepada oknum RT tersebut,

“Ya bang dia malah ngegas dan berdalih tidak memegang kartu ATM dan kami pun mengatakan bahwa pada waktu itu pak RT yang ambil kartu, dari berapa bulan yang lalu, waktu masih penggesekan, dapatnya sembako sampai sekarang belum di kembalikan,”kata warga yang tidak mau di sebutkan namanya.

“Ya dah coba nanti saya cari dulu,” ucap oknum RT tersebut kepada warga.

Keesokan harinya oknum RT mengantarkan kartu ATM tersebut kepada masing-masing warga yang mendapatkan program BPNT, dan si warga pun bergegas ke tempat penggesekan untuk mengecek saldo, ternyata setelah di cek saldo tersebut kosong dengan agak bingung wargapun bergegas pulang dan menanyakan kepada yang mengerti untuk mengecek melalui HP benar tidaknya bahwa kartu ini kosong tidak ada saldonya dan ternyata setelah di cek hasilnya itu sudah ada yang menggesek dan sudah di ambil uang nya.

Lalu warga pun segera mendatangi oknum RT dan mengatakan bahwa saldo ATM kami pada kosong karena sudah ada yang ngambil, ya coba nanti anak saya di telpon soalnya dia yang gesek dan mengambil uangnya,”ujar oknum RT.

Akhirnya anak oknum pun kaget setelah di telpon oleh bapaknya dan mengatakan kepada ibu-ibu yang kartu ATM nya sudah di gesek dan uang tersebut sudah di ambilnya,

“Ya dah ibu nanti uang ibu saya ganti, dari beberapa ibu-ibu yang kartunya sudah di gesek oleh saya dan ini saya kasih uang untuk tiga kartu Rp.500.000 di bagi tiga ya ibu,”kata si anak oknum RT.

Karena merasa tidak senang ibu-ibu dengan tindakan oknum tersebut berangkat ke kantor Desa untuk menghadap sekaligus melaporkan ke Kepala Desa untuk mengadukan kelakuan oknum RT dan anaknya yang sudah mengambil dan menggesek kartu PKH tersebut kepada kepala desa dan akhirnya kepala desa memanggil oknum RT agar bisa menjelaskan benar dan tidaknya adanya pengaduan dari masyarakat yang menerima BPNT tersebut secara tunai telah di gesek dan uangnya di ambil.

sampai berita ini di terbitkan, Kepala Desa belum ada jawaban untuk ibu-ibu yang sudah merasa di rugikan oleh oknum RT dan anaknya.

( Ys )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed