Tangerang – kemajuanrakyat.id-Upaya menekan angka perundungan di kalangan pelajar terus digencarkan Polda Banten. Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda Banten menggelar upacara serentak tingkat SMA/SMK sederajat se-wilayah hukum Polda Banten, yang dipusatkan di SMA Negeri 18 Kabupaten Tangerang, Senin (17/11/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Ayo Bersatu Melawan Bullying dan Perundungan.”
Upacara dipimpin oleh Wadirpamobvit Polda Banten, AKBP Mirodin dan turut dihadiri Kepala Sekolah SMAN 18 Kabupaten Tangerang, Hj. Mariani, Ps. Kasubdit VIP Ditpamobvit Polda Banten Kompol Sutopo Wibowo, serta Kapolsek Tigaraksa AKP I Made Artana.
Dalam amanatnya, AKBP Mirodin menegaskan bahwa perundungan merupakan masalah serius yang dapat mengancam masa depan generasi muda.
“Bullying bukan sekadar tindakan fisik. Kata-kata yang menyakitkan, tindakan mengucilkan, hingga perilaku yang membuat orang lain tidak nyaman adalah bentuk perundungan yang dapat meninggalkan luka mendalam,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa dampak bullying tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga pelaku. “Korban sering merasa sendirian dan kehilangan kepercayaan diri. Di sisi lain, pelaku dapat menghadapi konsekuensi sosial hingga hukum di masa depan,” jelasnya.
Sebagai bentuk edukasi bagi para pelajar, Wadirpamobvit Polda Banten menyampaikan lima penekanan penting, yakni:
● Meningkatkan kesadaran terhadap dampak negatif bullying, baik fisik maupun psikologis.
● Mengembangkan empati dan menghargai perasaan orang lain.
● Menjunjung kesetaraan dan menghargai perbedaan tanpa mendominasi atau mendiskriminasi.
● Memilih lingkungan pergaulan yang positif serta menjauhi kelompok yang mendukung tindakan kekerasan.
● Memahami konsekuensi hukum, karena bullying dapat dijerat aturan perundang-undangan.
AKBP Mirodin mengajak seluruh pelajar untuk membangun karakter bangsa dengan nilai-nilai luhur. “Masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda. Tanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap langkah menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
( Yuyi Rohmatunisa)










Komentar