oleh

KPM Keluhkan Beras BPNT Banyak Menir Dan Patahan Jadi Sorotan DPN Lsm-Kampak-RI

Bekasi, Kemajuanrakyat.id – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan beras bantuan pangan Non-tunai (BPNT) yang diterimanya. Pasalnya, kualitas beras tidak lebih baik daripada beras yang diterima pada bulan sebelumnya. Minggu ( 26/12/2021)

Secara kasat mata, beras yang diterima oleh KPM itu terlihat banyak patahannya dan juga banyak menirnya.

Ada salah satu warga penerima KPM yang engan disebutkan namanya, mengeluhkan kualitas beras kali ini berbeda dengan beras sebelumnya. Beras 10 kilogram ini, “Kalau berasnya lebih enak yang bulan lalu, kalu yang sekaran berasnya banyak yang patah dan juga banyak menirnya, ucap warga.

Sementara itu disisi lain, sebagian warga yang kecewa mendapatkan beras pangan Non-tunai (BPNT) kualitas beras yang tak layak konsumsi, hanya dijadikan pangan makanan hewan ternak mereka, karna berasnya gabisa dimakan sampai diayak.

Seharusnya suplayer penyaluran komoditi program BPNT harus benar-benar untuk memperhatikan kualitas sebelum disalurkan ke E-Warong.

Sementara itu, Yusuf Supriatna ketua divici bidang investigasi DPN LSM-KAMPAK-RI ( Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Korupsi Republik Indonesia ), angkat bicara seharusnya sebagai suplayer benar-benar untuk melayani masyarakat, khususnya dalam proses penyaluran bantuan sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), apa lagi sosial bantuan untuk masyarakat harus benar-benar diperhatikan mutu dan kualitasnya harus diperhatikan.

Masih dikatakan Yusuf, jika penerima manfaat ada kenjaggalan, seharusnya bisa langsung dievaluasi dan para oknum yang terlibat dalam kecurangan langsung diganti demi kebaikan dan kelancaran proses sosial mulai dari BPNT dan program-program lainya.

Kasian KPM yang berhak meneriam bantuan hanya dimanfaatkan para oknum dan keberaadan E-Warong juga harus didukung dengan baik supaya perekonomian warga pun juga meningkat, jagan dijadikan ajang bisnis diduga banayak kemunculan E-Warong abal-abal atau E-Warong dadakan hampir di Kabupaten Bekasi, sampai ada E-Warong yang bukan penjual sembako bisa menjadi E-Warong yang tiba-tiba menjadi pengelola mesin EDC dan Saya berharapa kepada Dinas Sosial dan Kementrial Sosial, untuk turun langsung kelapangan sidak E-Warong yang diduga abal-abal. Pungkas Yusuf

(Red/tim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed