oleh

Ketua Investigasi Lsm-Kampak-RI Geram Proyek P3A Di Kampung Kuda-Kuda Tambal Sulam

Kemajuan Rakyat, Bekasi – Proyek tanpa papan informasi yang terkesan di tutup-tutupi sehingga menimbulkan pertanyaan masyarakat di Kampung Kuda-Kuda, Desa Sukakarya Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Selasa (04/05/2021)

Pekerjaan tersebut seharusnya memasang papan informasi terkait besaran biaya anggaran maupun pelaksana dari kegiatan akan tetapi hal tersebut tidak di laksanakan bahkan proyek pembangunan saluran air terkesan asal jadi, saat kegiatan berlangsung pembangunan saluran air tidak dikeringkan terlebih dahulu, terlihat tidak adagalian pondasi sebagai penguat dasar bangunan, pasang batu hanya ditunjeb di lumpur saja, dengan ketinggian 50 cm.

Proyek pembangunan saluran air tersebut di duga milik Balai Besar Wilayah Sungai yang di kerjakan oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A) Desa Sukakarya pekerjaan proyek sangat asal – asalan di karenakan pemasangan batu belah itu tidak di gali terlebih dahulu hanya dipendam bahkan saluran air masih banjir yang seharusnya di keringkan terlebih dahulu langsung di pasang batu, adukan yang dituang kebatu tercampur lumpur hal tersebut sangat jelas pekerjaan tersebut telah menyimpang dari spesifikasinya demi untuk meraup keuntungan yang sangat besar.

Ketua kelompok perkumpulan petani pemakai air Kuda -Kuda Maju Jaya Desa Sukakarya tidak bisa di temui bahkan di hubungi melalui hp selluarnya pun sedang tidak aktip menurut salah seorang warga yang di mintai keterangan oleh awak media proyek kegiatan pembuatan saluran air tersebut tidak melibatkan warga sekitar bahkan para pekerjanya pun dari luar desa sukakarya ucap salah seorang warga Kampung Kuda – Kuda yang tidak mau menyebutkan namanya.

Hal yang sama juga di sampaikan oleh ketua divisi tiem investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Anti Korupsi Republik Indonesia (Lsm-Kampak-RI )

Yusuf Supriatna pembuatan saluran air Kampung Kuda – Kuda yang di kerjakan asal-asalan akibat lemahnya pengawasan sehingga hanya menghamburkan uang rakyat, ini perlu ada tindakan tegas dari pihak intansi terkait karena akibat lemahnya pengawasan dari pendamping yang di tunjuk langsung untuk mengawasi setiap kegiatan P3A ini.

Saya berharap pengawasan dari pihak BBWS harus maksimal jangan sampai terkesan tutup mata dengan adanya program kegiatan P3A di Desa Sukakarya Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi ini jelas jadi ajang mencari keuntungan pribadi dan jangan sampai ada kongkolingkong antara kelompok tani Kuda-Kuda Maju Jaya dengan pengawas yang sudah di tunjuk oleh intansi terkait.

Lanjut yusuf mengatakan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) harus tegas dan sigap dalam menangani masalah yang ada di kelompok P3A Kuda – Kuda Maju Jaya karena kegiatan pembuatan saluran air itu tidak ada pengawas dan pelaksana di lokasi kegiatan dan si pekerja pun tidak mengikuti Protokol Kesehatan yang sudah di anjurkan Pemerintah dan pasang batunya pun tambal sulam, sebaiknya harus di bongkar. Tegas Yusuf

Sampai berita ini di terbitkan pihak pelaksana dan pengawas belum bisa di temui.

(red)