oleh

Kerja Sama dengan Pemprov Banten, Indonesia Muda Preneur Luncurkan Program Wirausaha Siswa

Kota Serang– Kemajuanrakyat.id-Founder Indonesia Muda Preneur, Muhammad Irfan, menyatakan komitmennya dalam mencetak generasi muda mandiri secara ekonomi melalui kerja sama perdana dengan Pemerintah Provinsi Banten. Program ini menyasar siswa SMA, SMK, dan pesantren untuk dibina menjadi pelaku usaha sejak masa sekolah.

“Alhamdulillah, Indonesia Muda Preneur dipercaya langsung oleh Gubernur Banten untuk berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah di provinsi ini. Tujuannya satu, menciptakan wirausaha baru sejak dini, agar begitu mereka lulus, tidak menjadi pengangguran baru, tapi langsung bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Irfan kepada wartawan, di Aula Gedung Negara, Senin (4/8/2025).

Program ini sepenuhnya digerakkan secara kolektif oleh pelaku ekonomi kreatif bersama para pemangku kepentingan (stakeholder), tanpa menggunakan anggaran APBD. Pendanaan usaha disediakan langsung oleh Indonesia Muda Preneur, dengan nilai modal awal sekitar Rp.3 juta untuk setiap brand usaha.

“Ini bukan hanya soal memberi modal. Kita membangun ekosistemnya. Dari edukasi, pendampingan, hingga legalitas dan akses pasar. Saya pastikan siswa paham cara menjalankan usaha dan terus kami monitor secara berkala,” tambahnya.

Setiap sekolah ditargetkan mampu melahirkan hingga 20 brand usaha baru, dengan berbagai bidang seperti kuliner (F&B), fashion, dan produk kreatif lainnya. Siswa diberi kebebasan menentukan bidang usahanya, sementara tim Indonesia Muda Preneur memfasilitasi pelatihan pasar digital dan bisnis modern.

Untuk menjaga keberlanjutan program, dua orang guru dari setiap sekolah akan ditunjuk sebagai Satgas Wirausaha yang berperan sebagai penghubung dan pengawas kegiatan bersama tim . Evaluasi dan pelatihan lanjutan akan dilakukan rutin, dengan menghadirkan narasumber profesional di bidangnya.

Muhammad Irfan menekankan pentingnya program ini sebagai solusi terhadap tingginya angka pengangguran baru pasca sekolah, yang kerap disebabkan keterbatasan biaya kuliah dan minimnya peluang kerja.

“Anak muda tidak cukup hanya diberi modal. Harus ada wadah, ruang, dan ekosistem yang mendukung. Karena itu, kami hadir,” jelasnya.

Sebagaimana pesan Bung Karno yang pernah berkata, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri,” Ia berharap program ini menjadi langkah konkret membangun kemandirian ekonomi sejak usia muda.

“Kita ingin anak-anak ini tumbuh menjadi generasi produktif, kreatif, dan tidak bergantung. Kalau bangsa ini ingin besar, kita harus mulai dari membangun mental dan ekonomi pemudanya,” pungkasnya.

Program ini menjadi yang pertama diluncurkan Indonesia Muda Preneur di Banten, dan ke depan direncanakan akan dikembangkan ke provinsi lain di Indonesia.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed