Kota Serang– kemajuanrakyat.id-Kepala SD Muhammadiyah Kota Serang, Ahmad Muklis, menyampaikan sejumlah tanggapan terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penyaluran MBG dilaksanakan dengan dibantu oleh para wali kelas untuk memastikan 291 siswa menerima makanan yang telah disediakan.
Muklis menjelaskan bahwa tidak semua siswa menghabiskan makanan yang diberikan. Menurutnya, hal tersebut wajar mengingat program ini masih tergolong baru dan siswa belum terbiasa dengan menu yang disajikan.
“Anak-anak terbiasa dengan makanan rumahan. Sering kali mereka hanya memakan ikan, susu, atau buah-buahan saja, sedangkan nasinya tidak habis. Saat simulasi pun makanan yang diberikan bersifat kering, sehingga ada yang dimakan langsung, ada pula yang dibawa pulang,” ujarnya kepada wartawan Rabu, (24/9/2025).
Muklis menambahkan bahwa meskipun SD Muhammadiyah merupakan sekolah swasta, pihaknya tetap mendukung program MBG. Namun, ia mengakui ada satu atau dua orang tua siswa yang menyampaikan keberatan agar anaknya tidak diberikan makanan MBG.
“Saya menghormati pandangan orang tua. Kalau sudah ada komunikasi seperti itu, tentu pihak sekolah tidak bisa disalahkan,” jelasnya.
Menu MBG di sekolah bervariasi setiap harinya, mulai dari spaghetti, keju, buah-buahan, nasi, hingga ikan. Untuk memastikan kualitas makanan, ia mengaku selalu mencicipi makanan terlebih dahulu.
“Kalau ada indikasi tidak baik pada makanan, akan langsung kami laporkan. Ini demi meyakinkan para orang tua bahwa makanan yang disajikan aman dan layak konsumsi,” katanya.
Meski belum menerima keluhan dari orang tua siswa, ia menilai pentingnya evaluasi berkala, terutama terkait porsi makanan.
“Kalau bisa, porsi makan berat dikurangi karena banyak siswa yang tidak menghabiskannya,” tambahnya.
Terkait distribusi, Muklis memastikan tidak ada keterlambatan dalam penyaluran MBG. Makanan dibagikan pada jam pertama, sekitar pukul 09.30 WIB, untuk menghindari makanan menjadi basi karena terlalu lama disimpan.
Ia juga berharap ke depan ada penyempurnaan dalam sistem pelaksanaan program ini. Dan menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan opsi pemberian dana langsung kepada orang tua untuk membeli bahan makanan mentah.
“Kalau anggaran masih tersedia, tidak ada salahnya diberikan dalam bentuk uang. Selain membantu keluarga, juga sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dan janji politik,” tutupnya.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar