Bekasi, Kemajuanrakyat.id – Diduga hasil Core drill dari tiga spot hanya mencapai 6,5 cm, proyek pengaspalan hotmix pemeliharaan rutin wilayah UPTD empat yang berlokasi di Ruas Jalan Balong Ampel, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, menjadi sorotan. Selasa (28/06/2022)
Proyek pengaspalan yang telah dikerjakan oleh CV. Adinda Putri Hafidza dengan nilai Rp.148.832.179 melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi tahun anggaran 2022 diduga tidak berkomitmen pada perencanaan yang telah disepakati.
Pada tahapan Core drill, dari tiga spot diduga hanya mendapat 6,5 cm, Dede Haerul sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kerja (PPTK) UPTD, seusai Core drill mengatakan “hasilnya sesuai dengan apa yang dilapangan, nanti akan dipotong paling akan ada pengurangan volume ujarnya.
Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Suara Pemuda Indonesia (DPP LSM SPI) mendesak agar Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi memberikan teguran tegas berupa sanksi adminitrasi dan sanksi pencantuman dalam daftar hitam kepada perusahaan tersebut.
“Menurut Indra Pardede Direktur Investigasi DPP Perkumpulan LSM SPI jika hasil Core drill dari tiga spot hanya mencapai 6,5 cm diduga kuat pelaksana proyek telah mengurangi volume rencana anggaran biaya yang telah ditentukan.
“Dan menurut kami permasalahan ini harus ditanggapi dengan serius guna mengantisipasi terjadinya kerugian keuangan Kabupaten Bekasi”. Pungkasnya Indra.
(Di)
Komentar