oleh

Doa dan Pesan Rektor UIN SMH Banten Jelang Berangkat Haji: “Jangan Sekadar Ritual, Jadikan Sebagai Cermin Hidup”

Kota Serang, Kemajuanrakyat.Id-Suasana khidmat menyelimuti kediaman Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, M.Pd Minggu (18/5/2025). Dalam acara walimatussafar lil hajj, tokoh masyarakat, civitas kampus, hingga warga sekitar hadir memberi doa dan dukungan bagi keberangkatan Prof. Wawan ke Tanah Suci sebagai pembimbing jemaah haji.

Turut hadir ulama sepuh Banten, KH. Ahmad Muhtadi Dimyathi atau Abuya Muhtadi, yang memimpin doa keselamatan dan kelancaran ibadah. Momen ini menjadi istimewa karena Prof. Wawan merupakan satu dari lima rektor yang dipercaya dari Kementerian Agama RI untuk menjadi Pembimbing haji bidang tugas monitoring dan evaluasi haji musim haji 2025 Team monev tahun ini diantaranya UIN SMH Banten, UIN Surakarta, IAIN Curup, IAIN Langsa dan STAIN Kepri.

Prof. Wawan tak hanya menyampaikan jadwal keberangkatannya, tetapi juga mengurai filosofi haji dalam pandangan spiritual dan sosial. “Niat dalam haji itu harus lillahi ta’ala. Dari situ kita belajar bahwa hidup ini harus punya arah dan tujuan,” ujarnya kepada wartawan.

Ia menjelaskan makna di balik setiap rukun haji, mulai dari mengenakan ihram sebagai simbol kesederhanaan dan kepatuhan, hingga tawaf yang menggambarkan peran pemimpin yang harus terus berkeliling. memantau umat dan memberi solusi. “Pemimpin bukan hanya muter-muter, tapi mengoreksi dan memperbaiki,” katanya.

Saat membahas sai, Prof. Wawan menekankan pentingnya kerja keras, dengan meneladani perjuangan Hajar. “Umat Islam harus tangguh, tidak boleh loyo,” ucapnya.

Yang menarik, ia juga mengaitkan larangan memetik pohon saat wukuf dengan kesadaran lingkungan. “Kalau memetik daun saja dilarang, bagaimana dengan merusak alam? Itu pesan penting untuk kita semua.”

Menutup pesannya, Prof. Wawan mengajak umat Islam memanfaatkan momentum haji, baik yang berangkat maupun tidak. “Yang punya kemampuan, segera mendaftar haji. Yang belum, bisa meneladani Nabi Ibrahim berkurban, takbiran di masjid dan membina generasi muda yang kuat iman dan akhlaknya,” pungkasnya.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed