Kemajuan Rakyat, Pandeglang- Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pandeglang-Saketi-Simpang Labuan, Taudin Anwar terkesan lepas tangan atas masalah yang terjadi pada proyek pemeliharaan jalan yang notabene menjadi tanggungjawabnya. Hal tersebut terungkap, saat wartawan mencoba mengkonfirmasi paket pemeliharaan jalan Saketi, yang dikerjakan pada saat hujan deras.
Dia mengeluh bahwa dirinya pusing dengan pemberitaan yang sama, terkait pekerjaan tersebut terus menerus. Dia meminta wartawan, untuk menemui langsung pihak pengusaha yang mengerjakan proyek tersebut. “Pusing dengan berita yang sama. Ke kontraktornya saja kak,” katanya, melalui pesan whatsapp.
Menanggapai hal tersebut Aktivis Aliansi Masyarakat Untuk Perubahan (Amuba) Irwan Hermanto, mengatakan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh PPK itu adalah upaya untuk menutupi keterlibatannya dalam permasalahan tersebut. Sebab, kata dia, sebagai seorang PPK, Taudin Anwar bertanggung jawab penuh atas setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh kontraktor pada paket pemeliharaan Pandeglang-Saketi-Simpang Labuan. “PPK bertanggung jawab secara administrasi, teknis dan finansial terhadap kegiatan Yang diserahkan kewenangannya oleh Pengguna Anggaran,” ucapnya.
Menurutnya, PPK memegang peranan penting dalam menjaga proses pengerjaan proyek agar senantiasa transparan dan akuntabel. Karena itu, tambah Irwan, Anwar tidak boleh mengarahkan wartawan ke pengusaha.
“Dia harus menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh pihaknya atas dugaan pelanggaran kontrak yang dilakukan pengusaha secara transparan kepada wartawan, bukan malah menyuruh wartawan minta keterangan ke pengusaha,” ucapnya, seraya menambahkan bahwa sikap yang ditunjukkan Anwar justru semakin menguatkan dugaan adanya kerjasama hitam antara pengusaha dengan kontraktor dalam meraup keuntungan secara ilegal.
Sementara itu, Kepala Satker Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banten, Budi saat hendak dimintai tanggapannya atas pekerjaan yang menjadi kewenangannya tersebut, sedang tidak ada di kantor.
Begitupun dengan Kepala DPUPR, Tranggono, tidak dapat ditemui wartawan.”Pak Budi hari ini sedang tidak piket, kalo pak kadis belum datang,” ucap salah seorang petugas Satpam DPUPR, saat wartawan menyambangi kantornya.
Diberitakan sebelumnya, Proyek Preservasi Jalan Pandeglang-Saketi-Simpang Labuan, diduga mengabaikan mutu. Hal tersebut tercermin dari, pengerjaannya yang dilaksanakan pada saat hujan turun deras beberapa waktu lalu. Untuk diketahui, proyek senilai Rp25 miliar tersebut dikerjakan oleh PT Pundi Viwi Perdana. (Ipay)
Komentar