Kota Serang– kemajuanrakyat.id-Di tengah deretan pedagang kaki lima di kawasan Taman Sari, Kota Serang, nama Mang Udin sudah tak asing lagi. Pria berusia 80 tahun ini masih setia menjajakan bubur ayam legendaris miliknya yang dikenal warga sebagai Bubur Jaseng.
Mang Udin mengisahkan perjalanan usahanya yang dimulai sejak tahun 1980. Ia mengaku belajar meracik bubur secara otodidak, dibantu sang istri yang turut memasak.
“Saya dulu jualan nasi uduk. Lama-lama beralih ke bubur ayam, karena banyak yang cari. Semua saya pelajari sendiri. Anak-anak saya tidak ada yang meneruskan, jadi saya jalani sendiri,” ujarnya kepada wartawan Selasa, (7/10/2025).
Mang Udin merupakan perantau asal Jawa Tengah yang kini menetap di Kota Serang bersama keluarganya. Ia memiliki tiga orang anak yang semuanya besar di Lopang, Serang. Meski sudah lanjut usia, semangat Mang Udin untuk terus berdagang tak pernah surut.
“Dulu ini pasar Taman Sari, sebelumnya juga pernah jadi terminal. Sekarang jadi tempat usaha, walaupun sebenarnya kami sudah sering diusir petugas ketertiban,” ungkapnya.
Meski berjualan di lokasi yang tidak sepenuhnya legal, bubur buatan Mang Udin tetap menjadi pilihan warga. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp.2.000 dilayani hingga Rp.10.000 per porsi, sesuai permintaan pembeli.
Ketika ditanya soal rahasia rasa bubur yang nikmat, Mang Udin hanya tersenyum.
“Kalau rasa, ya bismillah saja. Semua serba bismillah,” tuturnya singkat.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar