oleh

Belajar Wayang Sejak Dini, Menyemai Cinta Budaya Lokal

Kota Serang– kemajuanrakyat.id-Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Sekretaris Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Provinsi Banten, Dedi Hamdani, kepada wartawan di Gedung Negara, Jum’at (10/10/2025) mengatakan

Pelestarian budaya tradisional seperti seni pedalangan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak, terutama pemerintah dan generasi muda.

Budaya merupakan pondasi penting bagi kemajuan suatu daerah. Oleh karena itu, pelestarian dan pengembangan kebudayaan, khususnya wayang, harus terus dilakukan agar tidak punah ditelan zaman.

“Budaya itu adalah pondasi untuk kemajuan daerah. Jangan sampai hilang di generasi muda. Kita harus tetap melestarikan dan mengembangkannya, supaya budaya tetap lestari dan jaya,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam pelestarian wayang adalah menumbuhkan minat generasi muda, yang saat ini cenderung lebih tertarik pada budaya populer dan hiburan modern.

“Yang kita lihat sekarang, yang bermain wayang justru anak-anak kecil. Mereka adalah harapan regenerasi agar seni ini tetap hidup. Memang minat anak-anak sekarang lebih ke arah modern, sedangkan kesenian tradisional seperti kesenian Sunda makin kurang diminati. Tapi meski sulit, kita tetap bertahan,” jelasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pepadi Banten membuka kelas-kelas pelatihan wayang bagi anak-anak. Kelas ini tersebar di beberapa wilayah, antara lain di Pandeglang untuk kelas wayang, serta pelatihan dalang di Cikotok (Cibeber), Lebak, dan Cilegon.

Dedi menekankan pentingnya pendekatan berbasis minat dan bakat kepada anak-anak.

“Menarik minat anak-anak memang tidak mudah. Tapi kalau mereka sudah tahu minatnya dan diarahkan, mereka akan menjalaninya dengan senang. Kuncinya, mereka harus suka dulu. Kalau tidak suka, akan sulit,” katanya.

Ia berharap ke depan ada perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk mendukung pelestarian budaya, salah satunya dengan memasukkan kegiatan ekstrakurikuler wayang ke dalam kurikulum sekolah.

“Pelatih sudah ada, tinggal kesiapan dari pemerintahnya seperti apa. Saya berharap ada kebijakan agar wayang bisa masuk ke sekolah-sekolah sebagai kegiatan ekstrakurikuler,” tambahnya.

Dedi juga menyampaikan bahwa salah satu bagian tersulit dalam melatih anak-anak menjadi dalang adalah mengajarkan pemahaman tentang lakon atau cerita dalam pertunjukan wayang.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed