oleh

Beasiswa Cilegon Juara Dinilai Tak Tepat Sasaran, GEMA Minta Evaluasi

Cilegon – kemajuanrakyat.id-Penyaluran program Beasiswa Cilegon Juara kembali mendapat sorotan. Kali ini, kritik datang dari DPD Gerakan Mahasiswa Al-Khairiyah (GEMA) Kota Cilegon yang menilai bahwa program tersebut belum tepat sasaran dan kurang berpihak kepada warga miskin lokal.

Ketua GEMA Cilegon, Supardi menyebut bahwa terdapat kejanggalan dalam proses seleksi penerima beasiswa. Ia menyoroti banyaknya mahasiswa dari perguruan tinggi ternama di luar kota yang mendapatkan beasiswa, sementara mahasiswa dari keluarga kurang mampu di Cilegon justru tersisih.

“Banyak warga yang hidup dalam kondisi ekonomi sulit, tapi tidak masuk dalam kategori desil prioritas. Ini menjadi pertanyaan besar bagi kami,” kata Supardi, Senin (8/9/2025).

GEMA Cilegon juga menyoroti kecenderungan program yang lebih banyak menyasar mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) luar daerah. Menurut Supardi, hal ini justru menunjukkan ketimpangan kebijakan.

“Kita bukan menolak mahasiswa dari luar daerah mendapat beasiswa, tapi jangan abaikan anak-anak Cilegon yang kuliah di PTS lokal. Mereka juga berhak, bahkan mungkin lebih membutuhkan,” ujarnya.

Menurutnya, mahasiswa yang berhasil masuk ke PTN bergengsi di luar daerah umumnya sudah memiliki dukungan finansial yang cukup. Ia mempertanyakan mengapa kelompok ini justru menjadi prioritas penerima beasiswa.

GEMA mendesak Pemerintah Kota Cilegon untuk membuka data penerima beasiswa secara transparan. Supardi menegaskan bahwa publik berhak mengetahui latar belakang ekonomi penerima bantuan pendidikan.

“Jika memang program ini berpihak kepada masyarakat miskin, maka buktikan bahwa penerimanya berasal dari desil 1 sampai 5. Jangan sampai bantuan ini hanya dinikmati oleh kelompok mampu,” tegasnya.

GEMA meminta agar Pemkot melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Beasiswa Cilegon Juara, mulai dari mekanisme seleksi hingga sistem verifikasi data ekonomi.

“Saya berharap program ini tidak sekadar menjadi ajang pencitraan. Sudah seharusnya bantuan pendidikan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, khususnya warga Cilegon sendiri,” tutupnya.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed