Kemajuan Rakyat, Bekasi
Pemerintah Kabupaten Bekasi membuat berbagai macam jenis program bantuan seperti hal nya program pembangunan atau program bantuan Rutilahu (rumah tidak layak huni) yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, namun sebaliknya yang di rasakan masyarakat penerima bantuan Rutilahu tersebut, Minggu 01/11/2020
Realitas mengenai mahalnya harga bahan material bangunan yang membuat anggaran bantuan RUTILAHU tidak sepenuh nya untuk renovasi atau bangun satu unit rumah, inilah yang menjadi faktor pemicu utama keluhan masyarakat si penerima bantuan Program Rutilahu.
“Bantuan yang saya terima berupa bahan material tidak sepenuh nya bisa untuk renovasi rumah saya, kekurangan nya saya pinjam uang sana sini untuk melanjutkan renovasi” ucap salah satu warga si penerima bantuan Rutilahu kepada Sekjend LSM KAMPAK RI (Indra) saat ditemui di kediaman nya.
Kebijakan pemerintah kabupaten Bekasi atas program bantuan RUTILAHU tidak lain adalah kebijakan yang terbukti gagal mensejahterakan rakyat, malah membuat beban tambahan masyarakat.
“Menurut saya (Indra) kalau pemerintah kabupaten tetap menjalankan program bantuan Rutilahu dan kita belum melihat kemampuan pemerintah dalam menstabilkan harga bahan material seperti yang terjadi sekarang, maka bantuan rutilahu itu akan membuat beban tambahan di masyarakat, pasalnya bentuk bantuan yang di terima tidak 100% sesuai dengan kebutuhan bangunan” tegas Indra Pardede Sekjend LSM Kampak Ri, saat jumpa dikantor Kampak-RI Grend Galaxy Kota Bekasi Blok RRG9,
Menurut Indra, “bentuk bantuan Rutilahu ini tidak mampu 100% mensejahterkan masyarakat, pada sisi lain masyarakat pinjam uang kesana kesini untuk melanjutkan pembangunan, saya telah mendengar langsung curhatan si penerima yang sudah pinjam uang untuk melanjutkan pembangunan rumah nya, hati serasa sedih melihat masyarakat yang mendapatkan bantuan tetapi menambah beban karena hutang” pungkasnya Indra. [Yusuf Supriatna]
Komentar