Kota Serang – kemajuanrakyat.id-Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menilai pengelolaan Bank Banten menunjukkan perbaikan signifikan dalam setahun terakhir. Penilaian itu ia sampaikan seusai melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pusat Bank Banten di Kota Serang, Selasa (18/11/2025).
Dalam pertemuan bersama jajaran direksi dan komisaris, Dimyati menyebut struktur manajemen bank daerah tersebut telah berjalan lebih tertib. Menurutnya, hal itu pula yang membuat tingkat kepercayaan masyarakat meningkat sehingga bank mampu membukukan kenaikan laba pada triwulan ketiga tahun ini.
“Pengelolaannya sudah jauh lebih rapi. Kepercayaan publik tumbuh, dan itu terlihat dari laporan kinerja yang disampaikan,” ujar Dimyati.
Ia menambahkan, tren positif tersebut diharapkan bisa berlanjut hingga akhir tahun. Terlebih, proses pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank Banten dan Bank Jatim kini hampir rampung. Jika kerja sama itu selesai, Pemprov Banten akan kembali menempatkan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di Bank Banten.
“Targetnya sebelum RUPSLB akhir November, prosesnya sudah tuntas,” ucapnya.
Dimyati juga mendorong Bank Banten untuk lebih agresif menggarap sektor layanan keuangan daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ia menilai pengelolaan kas pemerintah, pembayaran gaji, hingga penyaluran kredit pegawai saja sudah memberi ruang pertumbuhan yang besar. Belum lagi peluang pengelolaan dana APBN di wilayah Banten.
“BPD sejatinya fokus pada keuangan daerah. Kalau itu diperkuat, saya yakin Bank Banten akan semakin maju,” katanya.
Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami memaparkan bahwa total aset bank per September 2025 mencapai Rp.9,50 triliun, tumbuh lebih dari 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran kredit pun terus bergerak, didorong oleh pembiayaan ASN, take over kredit, serta peningkatan kredit modal kerja bagi kontraktor.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) menunjukkan lonjakan cukup besar, dari Rp.3,4 triliun pada September 2024 menjadi Rp.4,2 triliun tahun ini.
Busthami menargetkan laba bersih pada 2025 dapat menembus kisaran Rp.50 miliar, lebih tinggi dari capaian 2024 sebesar Rp.39,33 miliar. Adapun rasio kredit bermasalah (Gross NPL) tercatat 5,5 persen dan diupayakan turun di bawah standar nasional sebelum akhir tahun.
“Saya optimistis kinerja positif ini bisa dipertahankan,” tuturnya.
( ADV/Yuyi Rohmatunisa)










Komentar