oleh

Baduy Dalam Menapak Tradisi Lewat Seba Tahunan

Serang, Kemajuanrakyat.id-Sebanyak 69 warga Baduy Dalam berjalan kaki sejauh lebih dari 100 kilometer dari pedalaman Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, menuju Pendopo Gubernur Banten di dalam rangka tradisi tahunan Seba Baduy, Sabtu (3/5/2025).

Rombongan yang dipimpin Jaro Baduy Dalam, Ayah Kasih memulai perjalanan sejak pukul 03.00 WIB dan tiba di pendopo sekitar pukul 12.00 siang. Seba Baduy merupakan bentuk penghormatan masyarakat Baduy kepada pemerintah yang disebut sebagai “abah” oleh warga Baduy, yaitu Gubernur Banten, Bupati Lebak, serta kepala daerah lainnya.

“Kami berjalan kaki selama 10 jam, ini amanah dari leluhur yang harus dijaga agar adat tidak punah,” ujar Ayah Kasih dalam wawancara kepada wartawan.

Menurut Ayah Kasih, pelestarian adat dan tradisi dilakukan secara lisan dan turun-temurun dalam keluarga. Warga Baduy Dalam tidak diperkenankan menggunakan kendaraan atau alat komunikasi modern. Dalam kehidupan sehari-hari pun, mereka menjaga keselarasan dengan alam, termasuk dalam kebiasaan mandi tanpa sabun yang digantikan dengan jeruk nipis dan honje.

“Anak-anak diajarkan langsung oleh orang tua mereka. Tradisi disampaikan dari mulut ke mulut. Tidak ditulis, tapi diingat dan dijalani,” tambahnya.

Seba Baduy juga menjadi momen penting bagi warga luar untuk lebih mengenal budaya Baduy. Wisatawan diperbolehkan berkunjung dan bahkan menginap di rumah warga, dengan syarat menghormati aturan adat, seperti tidak mengambil foto di wilayah Baduy Dalam serta mematuhi larangan menggunakan sabun saat mandi.

Tiga kampung utama di Baduy Dalam Cibeo, Cikeusik dan Kertawana masing – masing menyumbangkan hasil bumi untuk diserahkan kepada para pemimpin daerah sebagai simbol kerukunan dan syukur atas panen. Hasil bumi tersebut antara lain talas, pisang, beras ketan, gula merah, umbu pahit, honje, hingga laksa dari tepung beras tumbuk.

“Umbu pahit dan laksa adalah ciri khas seba. Kalau itu sudah ada, berarti tahun ini kita harus Melaksanakan Seba Baduy,” jelas Ayah Kasih.

Di puncak acara Seba, perwakilan warga yang dipercaya biasanya menyampaikan pesan-pesan adat kepada pemerintah, sebagai bentuk dialog simbolik antara masyarakat adat dan negara.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed