oleh

Anggota DPD RI, Perempuan di Daerah Terpencil Harus Didukung Akses Pendidikan dan Peningkatan Kualitas Guru

Kota Serang — kemajuanrakyat.id-Anggota DPD RI, Hj. Ade Yuliasih, SH, M.Kn., menyoroti pentingnya pemerataan akses pendidikan bagi perempuan di daerah terpencil. Tantangan pendidikan di wilayah pedesaan bukan hanya menyangkut persoalan gender, melainkan lebih kepada ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta kualitas tenaga pengajar.

“Menurut saya, akses pendidikan di daerah terpencil, baik untuk laki-laki maupun perempuan, sebenarnya sama. Yang dibutuhkan adalah peningkatan kualitas guru dan fasilitas pendidikan agar anak-anak di desa dapat bersaing dengan mereka yang berada di kota,” ujarnya kepada wartawan Selasa, (7/10/2025), pada kegiatan Seminar Pendidikan Milad ke-28 Yayasan Al Mubarok.

Ade menambahkan, tanpa adanya evaluasi menyeluruh terhadap sarana pendidikan dan peningkatan kualitas guru di daerah, maka siswa termasuk perempuan akan kesulitan untuk bersaing, bahkan di tingkat nasional maupun internasional.

“Kondisi ini harus menjadi perhatian serius, karena jika tidak ditingkatkan, maka akan terjadi ketimpangan pendidikan antara desa dan kota,” jelasnya.

Selain itu, Ade juga memberikan motivasi kepada para perempuan untuk tidak merasa minder. Ia menekankan bahwa perempuan harus memiliki kreativitas dan inovasi, namun tetap tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan.

“Perempuan harus aktif, berpikir cemerlang, dan bisa menjadi motivator dalam berbagai bidang. Bahkan perempuan bisa menjadi garda terdepan dalam pembangunan, baik di Banten maupun secara nasional,” tegasnya.

Secara politis, Ade juga menyinggung peran perempuan dalam dunia politik. Ia menyebutkan bahwa amanat 30 persen keterwakilan perempuan dalam undang-undang pemilu harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan pengetahuan perempuan di bidang pendidikan dan sosial-politik.

“Perempuan harus terus menggali ilmu, baik melalui pendidikan formal, pergaulan, maupun dari lingkungan sosialnya. Ini penting agar perempuan tidak hanya sekadar mengisi kuota, tapi benar-benar mampu berkontribusi,” tutupnya.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed