oleh

Toko Lintong, Warisan Kuliner Legendaris di Serang yang Bertahan Lewat Dua Generasi

Kota Serang, Kemajuanrakyat.Id-Di tengah hiruk pikuk Kota Serang, berdiri sebuah toko kuliner legendaris yang telah menemani warga sejak lebih dari enam dekade lalu. Toko Lintong, yang dikenal dengan sajian bakso dan menu rumahan lainnya merupakan usaha keluarga yang kini dikelola oleh generasi kedua, Harry Sujadi atau yang akrab disapa Fang Fung Siang.

Harry mengisahkan perjalanan panjang usaha kuliner yang dirintis oleh ayahnya, Fang Chiang Pao, pada tahun 1960. “Saya generasi kedua. Dulu waktu masih sekolah, saya sudah membantu orang tua. Awalnya hanya jualan keliling dipikul, belum pakai meja seperti sekarang. Baru sekitar tahun 1965 mulai menetap dan melayani pembeli yang datang,” ujarnya mengenang.

Bangunan permanen Toko Lintong sendiri baru berdiri pada tahun 1987. Meski tampak sederhana, toko ini menyimpan banyak cerita tentang perjuangan, kesabaran dan konsistensi dalam menjaga cita rasa. “Kami jalani usaha ini apa adanya. Dulu hanya jual bakso, tapi karena makin banyak saingan kami tambah variasi menu supaya pembeli tetap datang,” tambahnya.

Saat ini, Toko Lintong buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 20.00 WIB dan dibantu oleh sekitar 18 karyawan. Namun, tidak semua bekerja setiap hari. “Kalau mereka disiplin dan sungguh-sungguh, saya yakin mereka juga bisa buka usaha sendiri,” ujar Harry kepada wartawan Jum’at, (9/5/2025).

Meski telah menjadi bagian dari sejarah kuliner Serang, Toko Lintong mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, bahkan saat masa pandemi COVID-19. “Katanya ada bantuan dua juta, tapi bohong. Kami cuma didata, tapi nggak ada yang datang. Pemerintah hanya bicara saja,” ucapnya.

Kini di usia yang mulai menua, Harry perlahan menyerahkan kendali usaha kepada anak – anaknya. “Sekarang saya sudah jarang ke toko. Sudah lelah juga kalau lihat usaha terus,” katanya.

Meski dijalankan dengan sederhana, Toko Lintong tetap menjadi simbol ketekunan dan warisan kuliner yang lekat di hati banyak warga Serang. Sebuah kisah yang mengingatkan bahwa kesetiaan pada kualitas dan kerja keras mampu mempertahankan usaha melintasi generasi.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed