Kota Serang– kemajuanrakyat.id-Menyikapi kondisi Provinsi Banten saat ini. Akademisi Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, M.Pd, menyampaikan tausiyah kepada pemerintah daerah serta mengajak semua elemen untuk duduk bersama dalam dialog terbuka demi kemajuan daerah.
Prof. Wawan mengusulkan agar pemerintah daerah, khususnya Gubernur Banten, membuka ruang dialog yang melibatkan akademisi, tokoh masyarakat, dan organisasi perangkat daerah (OPD).
“Saya usul, mari kita adakan dialog terbuka yang didampingi OPD dan mengundang akademisi serta tokoh masyarakat. Harapannya, aspirasi masyarakat bisa terarah dan tidak melebar ke arah yang tidak diinginkan. Kami dari perguruan tinggi pun siap memberikan masukan,” ujarnya kepada wartawan Senin, (1/9/2025).
Ia menyoroti sejumlah persoalan yang perlu perhatian serius pemerintah, antara lain:
1.Postur APBD Banten yang Kurang Pro Pendidikan Tinggi.
Ia menilai alokasi anggaran untuk perguruan tinggi di Banten masih minim. “Perhatian untuk pendidikan tinggi seharusnya ditingkatkan, misalnya dengan penyediaan beasiswa atau pendanaan untuk program studi strategis seperti fakultas kelautan dan kedokteran,” katanya.
2.Rentenir yang Merajalela.
Menurutnya, praktik rentenir yang menyasar masyarakat kecil perlu ditindak tegas dan dicarikan solusi keuangan yang lebih manusiawi.
3.Persoalan Sampah yang Tidak Tertangani Serius.
Ia menekankan pentingnya penanganan sampah secara menyeluruh dari hulu ke hilir.
4.Fenomena Sumbangan Jalan untuk Pembangunan Masjid. “Fenomena warga yang membangun masjid sambil meminta sumbangan di jalan bisa membahayakan dan perlu solusi. Misalnya, dana kas DKM bisa disisihkan, ditaruh di bank, dan digunakan secara sistematis untuk pembangunan masjid. DMI dan ketua-ketua DKM perlu dilibatkan,” tegasnya.
5.Revitalisasi Banten Lama dan Perlindungan Kawasan Konservasi. Ia mengusulkan dibentuknya otoritas khusus untuk penataan kawasan Banten Lama agar tidak kumuh dan tidak terus-menerus menjadi polemik antar keturunan atau pihak tertentu.
“Di Ujung Kulon misalnya, sebaiknya dibuat kebun binatang untuk menghindari perburuan satwa langka seperti badak,” tambahnya.
6.Penguatan Keamanan Lingkungan dan Peran Siskamling.
Ia prihatin dengan beban aparat kepolisian dan mengusulkan revitalisasi sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai solusi partisipatif masyarakat.
7.Masalah Drainase dan Banjir di Kota Serang.
Ia menyoroti buruknya drainase di Kota Serang yang tak kunjung tertangani sejak lama dan tidak penanganan yang signifikan.
8.Perbaikan Infrastruktur dan Estetika Kota.
Prof. Wawan juga menyarankan agar jaringan listrik dan telepon ditanam di bawah tanah seperti di jalan tol demi keindahan kota.
9.Fasilitas untuk Masjid.
Ia mengusulkan agar masjid-masjid besar dibebaskan dari beban biaya listrik atau setidaknya dikurangi, serta dilengkapi dengan WiFi dan CCTV untuk menunjang fungsi sosial dan keamanan.
“Pemerintah harus siap menerima tausiyah sebagai bentuk cinta rakyat pada pemimpinnya. Tidak semua hal bisa ditangani oleh Gubernur langsung, biarlah OPD yang menjawab dan menindaklanjutinya secara teknis,” tandasnya.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar