Jakarta, Kemajuanrakyat.id- Prof. (H.C.) Dr. dr. Ribka Tjiptaning P, AAK., Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, mengungkapkan bahwa Hari Ibu sebenarnya merupakan momentum kebangkitan perempuan dalam dunia politik.
Menurutnya pada masa Orde Baru, perempuan dibatasi peran politiknya dan hanya dipandang sebagai sosok yang seharusnya berada di dapur. Hal ini mencerminkan pandangan bahwa perempuan tidak diberi ruang untuk melawan atau beraktivitas dalam ranah politik.
Namun, Prof. Ribka menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu sejatinya sudah lama ada kaitannya dengan hari perempuan, yang mirip dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh setiap bulan Maret. Hari Ibu, lanjutnya, lebih dari sekadar perayaan peran ibu dalam keluarga, melainkan juga sebagai simbol kebangkitan politik perempuan.
“Sebenarnya, jika seorang ibu melahirkan anak perempuan, dia melahirkan satu generasi, sedangkan anak laki – laki hanya melahirkan satu individu. Itulah kehebatan perempuan,” ujar Prof. Ribka. Dalam wawancara eksklusif kepada wartawan Minggu, (22/12/2024).
Lebih lanjut, ia mengutip pernyataan Presiden Megawati Soekarnoputri, yang menyatakan bahwa perempuan adalah penentu masa depan bangsa. Hal ini selaras dengan pesan dari Presiden Soekarno yang mengatakan, “Perempuan adalah tiang negara.” Menurut Prof. Ribka, kekuatan mental perempuan sangat berpengaruh terhadap kekuatan negara. Jika perempuan kuat, maka negara pun akan kuat.
Pernyataan ini mengingatkan kembali pentingnya peran perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam bidang politik, sebagai bagian dari perjuangan untuk kesetaraan gender yang lebih luas.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar