Kota Serang, Kemajuanrakyat.id-Memanfaatkan momentum Hari Bhayangkara ke-79, Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (DPC PERMAHI) Banten menggelar aksi damai di depan Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Serang, Selasa (1/7/2025). Dalam aksinya, massa menyampaikan kritik terhadap kinerja Polri, khususnya dalam implementasi program “Presisi” (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
Dengan mengusung tema “Presisi Hanya Narasi, Ilusi dan Dekorasi,” puluhan mahasiswa hukum menilai jargon Presisi yang selama ini dikampanyekan oleh Polri belum menunjukkan hasil nyata dalam hal penegakan hukum yang berkeadilan dan profesional.
“Kami tidak sedang merayakan seremonial. Kami mempertanyakan, apakah yang dirayakan hari ini adalah prestasi atau justru luka akibat represi dan penyalahgunaan kekuasaan” tegas Sekretaris Cabang DPC PERMAHI Banten,
M. Nurul Hakim dalam orasinya.
Menurut PERMAHI Banten, berbagai kasus pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang diduga melibatkan aparat masih kerap terjadi, sementara upaya reformasi kepolisian dinilai berjalan lamban. Mereka menilai, program Presisi lebih sering terlihat di baliho dan spanduk, ketimbang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Jika Presisi hanya hidup di spanduk, maka ia mati di lapangan. Jika tidak berpihak pada keadilan, maka ia hanyalah nama tanpa makna,” tambah Hakim.
Dalam pernyataan sikapnya, DPC PERMAHI Banten menyampaikan tiga tuntutan utama kepada institusi kepolisian:
1. Polri yang berani melakukan koreksi internal secara terbuka dan transparan;
2. Polri yang hadir bersama rakyat, bukan berada di atas rakyat;
3. Penegakan hukum yang adil, tidak diskriminatif, dan bebas dari intervensi kekuasaan.
Aksi dimulai dari kawasan Ciceri dan dilanjutkan dengan longmarch menuju Mapolresta Serang Kota. Sepanjang rute aksi, massa membentangkan spanduk bertuliskan kritik, menyampaikan orasi dan membacakan puisi bertema perlawanan hukum.
Aksi berlangsung tertib di bawah pengawalan aparat keamanan. Tidak terjadi gesekan antara peserta aksi dan pihak kepolisian. Di akhir kegiatan, massa menyerukan kembali komitmen mereka terhadap penegakan hukum yang berkeadilan, sambil menggemakan seruan “Fiat Justitia Ruat Caelum, Tegakkan keadilan walau langit runtuh.”
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar