Serang – Kemajuanrakyat.id-Salah satu keluarga penerima bantuan langsung tunai ( BLT) oleh Ibu Popi Novidasari Warga RT 03 RW 03 Desa Cikande Permai,Kecamatan Cikande mengungkapkan diduga ada pemotongan sebesar Rp 600.000 pada saat penyaluran BLT-DD Tahap III tahun 2025 bulan Juli , Agustus dan September pada hari Kamis (2/10/2025) yang lalu.
Menurut keterangan Ibu Popi Novidasari ketika wawancara awak media INews TV dan media Online pada Kamis(9/10) di rumahnya mengatakan , ia merasa kaget dan kecewa ketika menerima BLT sebesar Rp 300.000,- yang diantar pengurus BPD oleh Nusi ke rumahnya pada sore hari disaat pencairan BLT di Balai Desa Cikande Permai.” Seharusnya saya menerima BLT Rp 900.000 sesuai di daftar.
Tapi , Nusi memberikan uang BLT sebanyak Rp 300.000,- kepada saya di rumah dengan catatan tidak boleh banyak bicara dan harus ikhlas menerimanya katanya. Pemotongan Rp 600.000 katanya untuk Balai Desa dan untuk yang bawa , ” ungkap Popi Novidasari.
Ia juga mengatakan sudah 5 kali selama pencairan BLT- DD , ia menerima dengan jumlah yang berbeda sebagai berikut ;
1.Terima Rp.600000,- dari RW
2.Terima Rp.600000,- dari RW.
3.Tidak menerima karena dialihkan terhadap orang lain.
4.Terima Rp.900000,- di Kantor Desa.
5.Terima Rp. 300000,-dari pengurus BPD

Sementara itu, Kades Cikande Permai Dayari menyampaikan klarifikasi hal tersebut usai meminta keterangan pengurus BPD Sanusi kepada awak media dikantornya pada hari Kamis(9/10/2025) mengatakan, bahwa Desa Cikande Permai tidak pernah ada pemotongan BLT terhadap warga yang berhak menerimanya.
Penerima BLT memang sangat terbatas, hanya ada 40 KPM di Desa Cikande Permai.
” Terkait pemotongan Rp 600.000 itu tidak ada perintah dari Desa. Saya juga kaget mendengar hal tersebut. Memang sudah ada jauh -jauh hari disepakati di lingkungan RT 03/ RW 03 untuk memberikan bantuan kepada 3 kepala keluarga yang sangat membutuhkan dengan rincian Rp 200.000/ KK dan dilengkapi bukti tanda tangan penerima. Bukti tersebut sudah ditunjukkan Nusi kepada Along saudaranya Ibu Popi Novidasari , ” ucapnya.
” Untuk menyikapi hal tersebut , saya sudah menginstruksikan kepada Bendahara Desa untuk memberikan BLT penuh terhadap orang yang bersangkutan . Masalah ia mau atau tidak berbagi itu terserah. ,” tutup Dayari.
(saor)
Komentar