oleh

Mahasiswa Serang, APBD Hanya untuk Gaji, Bukan untuk Rakyat

Serang– kemajuanrakyat. Id-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Serang Raya bersama HMI MPO Cabang Serang melaksanakan aksi unjuk rasa di perempatan lampu merah Pemkab Serang, Kamis (23/10/2025). Dalam aksi tersebut, massa menyuarakan berbagai kritik tajam terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang yang dinilai abai terhadap amanat konstitusi dan penderitaan rakyat.

Koordinator lapangan, Farida, menyebut bahwa Pemkab Serang telah gagal menjalankan fungsi pemerintahan yang berpihak pada masyarakat.

“Pemkab Serang hari ini tuli terhadap penderitaan rakyat. Mereka kenyang, sementara rakyat kelaparan,” tegas Farida di hadapan wartawan.

Mahasiswa membawa berbagai isu yang mereka nilai mencerminkan kebobrokan tata kelola pemerintahan di Serang, di antaranya:

1. Pemkab Serang Membangkang Konstitusi Tak Layak Memimpin Negeri

2. Pemkab Serang Tuli atas Penderitaan Rakyat

3. Truk ODOL Merenggut Ruang Hidup Masyarakat

4. Pemkab Serang Dzalim

5. Pemkab Serang Kenyang, Rakyat Kelaparan

6. Tunjangan Setinggi-tingginya, Pendidikan Sekecil-kecilnya

Dalam pernyataan sikapnya, massa aksi menuntut Pemkab Serang untuk segera:

•• Merancang APBD sesuai mandat konstitusi.

•• Memulihkan kerugian masyarakat akibat truk ODOL.

•• Mewujudkan reforma agraria sejati.

•• Memindahkan pusat pemerintahan (Pemkab) ke Ciruas.

•• Menuntaskan kejelasan pengelolaan Perumda Albantani.

•• Merelokasi dan memenuhi hak korban radioaktif.

•• Memenuhi hak masyarakat atas penerangan jalan.

•• Membubarkan THM (Tempat Hiburan Malam).

•• Menekan angka anak tidak sekolah (ATS).

•• Memenuhi hak-hak masyarakat Pulau Tunda.

Farida juga menyoroti rancangan RAPBD Kabupaten Serang tahun 2025 yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat.

“Pendapatan daerah mencapai Rp.3,13 triliun, tapi belanja modal hanya Rp.70,99 miliar. Padahal konstitusi mewajibkan spending mandatory 20 persen untuk pendidikan, 10 persen untuk kesehatan, dan 20 persen untuk infrastruktur. Tapi nyatanya, anggaran habis untuk belanja rutin dan gaji pegawai,” jelasnya.

“Janji politik belum terealisasi, rakyat masih menunggu bukti,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa juga ingin berdialog langsung dengan Bupati Serang di ruang terbuka.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed