oleh

LSP UIN SMH Banten Luncurkan Sertifikasi Kompetensi, Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja

Kota Serang, Kemajuanrakyat.id-Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Islam Negeri (UIN) SMH Banten tengah mempersiapkan diri untuk memberikan sertifikasi kompetensi yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Direktur LSP UIN SMH Banten, Jamaluddin, M.E., dalam wawancara dengan wartawan, Sabtu (19/7/2025), di Gedung Training Centre UIN SMH Banten.

Jamaluddin menjelaskan bahwa LSP UIN SMH Banten merupakan lembaga yang bergerak di sektor pendidikan, yang memiliki tujuan untuk memberikan sertifikasi kompetensi kepada mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan dan lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh asesor.

“Sertifikasi kompetensi ini akan menjadi bukti bahwa mahasiswa kami telah memiliki kemampuan yang diakui secara nasional,” ujar Jamaluddin.

Dalam program ini, LSP UIN SMH Banten menawarkan enam skema sertifikasi kompetensi yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari berbagai jenjang, mulai dari Sarjana hingga Magister. Selain itu, lembaga ini juga mengakomodir kegiatan mahasiswa yang berasal dari enam fakultas di kampus UIN SMH Banten.

“Harapan kami, dengan adanya sertifikasi kompetensi ini, mahasiswa akan lebih siap untuk memasuki dunia kerja, dan kami juga berharap LSP UIN SMH Banten dapat memperoleh pengakuan secara nasional,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kampus UIN SMH Banten serta untuk membangun sistem pendidikan yang lebih terstandar dan relevan dengan kebutuhan industri.

Menurut Jamaluddin, proses pendirian LSP ini bukanlah hal yang mudah. Meskipun dimulai pada tahun 2022, realisasi pelaksanaan baru terjadi pada tahun 2025 setelah melalui serangkaian rintangan. Salah satu tantangan terbesar adalah pencarian tim asesor kompetensi yang memadai, terutama karena tim yang dibutuhkan harus melibatkan dosen dan pendidik lain yang memiliki kualifikasi khusus.

“Kita harus mencari waktu untuk pelatihan yang sangat intensif selama lima hari tanpa gangguan, dan itu tidak mudah mengingat kesibukan,” jelasnya.

Sejauh ini, sebanyak 20 dosen UIN SMH Banten telah terdaftar dan memiliki sertifikat asesor kompetensi dari BNSP. Jamaluddin menegaskan bahwa lembaga ini berkomitmen untuk bekerja sesuai dengan standar resmi yang diakui oleh BNSP. “Kami benar-benar legal dan resmi, bukan sekadar label tanpa dasar,” tegasnya.

Melihat ke depan, LSP UIN SMH Banten berencana untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk industri dan alumni, untuk mengembangkan skema-skema sertifikasi yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini bertujuan agar para lulusan UIN SMH Banten lebih mudah diterima di dunia kerja.

“Materi perkuliahan, kesiapan skill mahasiswa, dan sertifikasi kompetensi kami sudah diakui oleh BNSP. Jadi, lulusan kami akan langsung siap digunakan oleh industri,” tambahnya.

Ia juga menekankan peran penting instruktur dalam program ini. Selain berperan dalam melatih mahasiswa, instruktur juga diharapkan dapat berkontribusi dalam dunia industri dan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui lembaga pelatihan dan wirausaha.

“Kita juga melibatkan masyarakat, terutama UMKM, dalam program pemberdayaan untuk menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja,” pungkasnya.

Dengan jumlah mahasiswa yang mencapai 15.000 orang di kampus 1 dan 2, LSP UIN SMH Banten berharap program ini dapat memberikan manfaat besar bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat sekitar. Tak hanya sekadar lulus, mahasiswa UIN SMH Banten akan dilengkapi dengan sertifikat kompetensi yang diakui oleh dunia luar, membuka peluang lebih luas untuk berkarir dan berwirausaha.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed