Serang– Kemajuanrakyat.id
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Dari daratan hingga lautan, setiap unsur alam memberikan kehidupan bagi jutaan warga. Namun, ancaman terhadap kelestarian alam terus menghantui, mulai dari kerusakan ekosistem hingga eksploitasi berlebihan yang dapat mengancam kesejahteraan bersama.
Dalam wawancara eksklusif dengan wartawan. Minggu, (19/01/2025). Prof. Wawan Wahyuddin, Rektor UIN SMH Banten, beliau menekankan pentingnya upaya menjaga kelestarian alam, terutama dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini.
Prof. Wawan menegaskan bahwa menjaga alam bukan hanya untuk keberlanjutan ekosistem, tetapi juga untuk menciptakan kehidupan yang harmonis di antara sesama dan alam.
Salah satu isu yang mendapat serius adalah fenomena pagar laut yang muncul di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di perairan Tangerang, Banten. Pagar tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga berdampak buruk pada kehidupan nelayan lokal. Sebagai langkah konkret, pembongkaran pagar laut telah dimulai, didukung oleh upaya pemerintah dan TNI, yang melibatkan lebih dari 600 personel Angkatan Laut.
Prof. Wawan mengapresiasi langkah ini sebagai usaha penting dalam memulihkan ekosistem laut yang vital bagi kehidupan masyarakat pesisir.
Tidak hanya laut, tantangan serupa juga terjadi di darat dan udara. Penyerobotan tanah dan pelanggaran ruang udara menambah kompleksitas masalah pelestarian alam. Prof. Wawan menegaskan, kerjasama seluruh pihakbaik pemerintah, masyarakat, hingga lembaga pendidikan sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam yang sudah terganggu.
Sebagai solusi holistik, Prof. Wawan mengusulkan penerapan kurikulum kehidupan berbasis Arrahman, yang berfokus pada nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum ini, yang terinspirasi dari gagasan Anregurutta (AG) Prof. Nasaruddin Umar, bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa cinta terhadap sesama dan alam merupakan fondasi untuk kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan.
Nilai-nilai seperti “mencintai tanpa menghakimi” dan “menyapa tanpa menyakiti” dapat mengubah pola pikir masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan satu sama lain.
Prof. Wawan menegaskan, menjaga kelestarian alam bukanlah tugas individu, melainkan tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat, TNI, serta dunia pendidikan harus saling bersinergi untuk menciptakan masa depan yang lebih lestari. Dengan menanamkan nilai-nilai cinta dalam setiap tindakan, kita bisa membangun dunia yang lebih harmonis, makmur, dan berkelanjutan.
“Kita harus mengubah cara pandang kita terhadap alam. Alam bukanlah milik kita untuk dieksploitasi, tetapi warisan yang harus kita jaga untuk generasi yang akan datang,” ujar Prof. Wawan.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar