Kota Serang – kemajuanrakyat.id-Dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan, fasilitator soft skill David Tamara membagikan strategi penting bagi pelaku UMKM dalam mengelola keuangan usaha dan keluarga.
David, yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun sebagai pendamping UMKM dan tenaga ahli di berbagai program pemerintah, antara lain Digitalisasi UMKM di KomDigi, Master Mentor Program pendampingan UMKM Kemenkop UKM, Program Kewirausahaan Sosial (ProKus) Kemensos, serta Mentor Pendamping UMKM Tim SABUK Paroki Pamulang Barnabas, menekankan pentingnya pemisahan keuangan keluarga dan usaha. Selain menjadi pendamping UMKM, David juga aktif sebagai fasilitator soft skill.
“Banyak pelaku UMKM kesulitan memisahkan keuangan usaha dan keluarga karena tidak mengetahui caranya. Ada tahapannya, dan pada akhir pelatihan, peserta akan memahami bagaimana memisahkan kedua jenis keuangan ini,” ujar David kepada wartawan, Rabu (10/12/2025), di Horison Ultima Ratu Hotel.
Menurut David, kunci utama pengelolaan keuangan adalah tidak menggunakan pendapatan penjualan secara langsung untuk kebutuhan pribadi, melainkan hanya memanfaatkan keuntungan bersih setelah dikurangi biaya produksi. Banyak UMKM yang salah kaprah dengan menggunakan seluruh pendapatan penjualan untuk konsumsi, padahal seharusnya hanya keuntungan bersih yang dipakai.
Selain itu, David membagikan tips praktis untuk meningkatkan pendapatan UMKM, antara lain melalui digital marketing, bergabung dengan komunitas, memanfaatkan program pemerintah yang mendukung pemasaran, serta membangun relasi yang luas.
“Seorang pengusaha UMKM harus memiliki jaringan yang luas, karena setiap orang bisa menjadi calon pembeli,” ujarnya.
David juga menekankan bahwa motivasi utama pelaku UMKM adalah niat untuk membantu orang lain. Setelah itu, mereka perlu memastikan struktur harga jelas, menyisihkan sedekah, dan kemudian memisahkan keuangan keluarga dan usaha.
“Jika dilakukan secara konsisten, pelaku UMKM akan terbiasa dan berkembang menjadi pengusaha sejati,” tambahnya.
Mengakhiri sesi, David menekankan pentingnya pelatihan bertahap mengingat mayoritas pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM. Peserta dianjurkan aktif bertanya selama pelatihan agar materi dapat dipahami dengan baik.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manajerial dan pengelolaan keuangan para pelaku UMKM sehingga usaha mereka lebih profesional dan berkelanjutan,” tutup David.
( Yuyi Rohmatunisa )














Komentar