oleh

Dari Kampus ke Desa Mahasiswa SPI UIN Banten Gali Sejarah Lokal di Waringinkurung

Serang, Kemajuanrakyat.id-Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang tergabung dalam Kelompok 6 melaksanakan Praktikum Profesi Mahasiswa (PPM) di Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang. Kegiatan ini berlangsung di Desa Sambilawang sebagai bagian dari upaya mengasah keterampilan lapangan dan memperdalam pemahaman sejarah secara langsung.

PPM yang dilaksanakan pada pertengahan Juni ini mengusung tema “Mengasah Kemampuan, Membangun Peradaban dalam Sejarah”, sebagai bentuk aktualisasi keilmuan yang didapat di bangku kuliah ke dalam praktik nyata di masyarakat.

“Melalui pelatihan dan pengamatan langsung ini, kami berharap mahasiswa mampu mengembangkan wawasan sejarah lokal serta mendokumentasikan warisan budaya yang ada di wilayah Waringinkurung,” ujar koordinator kelompok, kepada wartawan Kamis, (19/6/2025).

Dari Teori ke Praktik

Kegiatan praktikum bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara teori yang diajarkan di kampus dengan praktik lapangan. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengkaji sumber sejarah secara langsung melalui observasi, wawancara dan dokumentasi situs atau tradisi lokal yang masih terjaga di desa.

Mahyadi, selaku pendamping advokasi dalam kegiatan menyampaikan bahwa pelatihan semacam ini sangat penting untuk membentuk profesionalisme mahasiswa sejarah. “Kegiatan ini sangat berharga dan berpengaruh terhadap masa depan mahasiswa sejarah. Mereka bisa mendapatkan gambaran nyata mengenai sejarah lokal yang belum banyak terungkap,” ujarnya.

Membangun Desa Melalui Sejarah

Selain sebagai sarana pengembangan akademik, PPM juga menjadi wujud kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat desa. Melalui kajian dan dokumentasi sejarah lokal, mahasiswa diharapkan dapat menyusun narasi sejarah yang bermanfaat bagi pengembangan identitas desa dan pelestarian budaya.

Dengan semangat “Bersama Membangun Desa dari Sejarah yang Tersimpan”, para mahasiswa bertekad menjadikan sejarah sebagai fondasi dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai lokal yang harus dijaga dan diwariskan.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed