Jakarta – kemajuanrakyat.id-PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk atau Bank Banten mencatat kinerja keuangan yang semakin solid hingga akhir kuartal III 2025. Bank kebanggaan masyarakat Banten berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp.10,70 miliar, melonjak 43,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp.7,46 miliar.
Mengutip laporan keuangan per 29 Oktober 2025, peningkatan kinerja tersebut ditopang oleh pertumbuhan signifikan pada penyaluran kredit dan pendapatan bunga bersih. Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Muhammad Busthami, Bank Banten terus memperlihatkan tren perbaikan yang konsisten.
Hingga September 2025, pendapatan bunga bersih Bank Banten mencapai Rp.147,36 miliar, naik 14,69 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp.128,48 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan ekspansi kredit yang lebih agresif. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp.4,45 triliun, tumbuh 22,01 persen dari posisi September 2024 sebesar Rp.3,64 triliun. Pertumbuhan ini jauh melampaui rata-rata industri perbankan nasional yang hanya 7,20 persen (data Bank Indonesia).
Aset Meningkat, Kualitas Kredit Membaik
Dari sisi kualitas aset, Bank Banten juga menunjukkan perbaikan nyata. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun signifikan dari 9,86 persen menjadi 5,53 persen, sedangkan NPL net menurun menjadi 1,72 persen dari 1,83 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pun tumbuh kuat mencapai Rp.6,54 triliun, naik 27 persen secara tahunan, jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional sebesar 8,4 persen (data BI, September 2025).
Jika dirinci, pertumbuhan DPK ditopang oleh deposito yang meningkat 30,52 persen menjadi Rp.4,19 triliun. Sementara tabungan dan giro masing-masing tumbuh 28,96 persen dan 18,79 persen. Rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK tercatat 35,86 persen.
Efisiensi dan Profitabilitas Membaik
Kinerja keuangan
Bank Banten juga menunjukkan peningkatan dari sisi efisiensi dan profitabilitas. Return on Asset (ROA) naik menjadi 0,17 persen, sementara Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 1,09 persen.
Meski rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sedikit naik dari 95,09 persen menjadi 97,72 persen, Cost to Income Ratio (CIR) justru membaik tajam dari 105,26 persen menjadi 85,27 persen, menandakan efisiensi operasional yang semakin optimal.
Sementara itu, Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level 67,98 persen, sedikit menurun dari 70,76 persen tahun lalu. Hal ini mencerminkan manajemen likuiditas yang lebih konservatif di tengah dinamika ekonomi.
Aset Tumbuh 24 Persen
Hingga akhir September 2025, total aset Bank Banten tercatat sebesar Rp9,50 triliun, naik 24,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.7,65 triliun.
Apresiasi dan Optimisme
Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak yang berkontribusi terhadap capaian positif tersebut.
“Alhamdulillah, capaian positif hingga kuartal III 2025 ini merupakan hasil kerja keras seluruh Banteners, serta dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Banten selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP), pemerintah daerah se-Banten, para nasabah, dan masyarakat. Kepercayaan yang terus tumbuh menjadi energi bagi kami untuk memperkuat peran Bank Banten sebagai mitra strategis pemerintah daerah dan motor penggerak ekonomi di Provinsi Banten,” ujar Busthami.
Busthami menegaskan, Bank Banten akan terus memperkuat layanan digital, memperluas jangkauan, serta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik demi pertumbuhan berkelanjutan.
“Kita optimistis trend positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun, seiring fokus kami meningkatkan efisiensi, memperkuat permodalan, dan memperluas jangkauan nasabah. Bank Banten akan terus berbenah agar tumbuh lebih sehat dan berdaya saing,” tutupnya.
( ADV/ Yuyi Rohmatunisa)














Komentar