oleh

Pelantikan Eselon II Pemprov Banten Tunggu Tahapan Selesai

Kota Serang — kemajuanrakyat.id- Pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat, seiring dengan proses uji kompetensi yang saat ini masih berlangsung.

Kepala Bidang Promosi dan Mutasi BKD Provinsi Banten, Drs. Dudi Herdiawan, M.Si., mengatakan bahwa tahapan seleksi hingga saat ini masih berada pada sesi wawancara.

“Masih dalam tahapan sesi wawancara. Peserta dari luar instansi juga sedang mengikuti uji kompetensi teknis. Insya Allah kalau semua tahapan selesai, pelantikan akan segera dilaksanakan. Mudah-mudahan bisa bulan depan,” ujar Dudi kepada wartawan, Senin (29/9/2025).

Dudi menyebutkan, kekosongan jabatan eselon II di lingkungan Pemprov Banten mencapai sekitar 20 posisi. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari kekosongan tahun lalu dan tambahan dari pejabat yang pensiun pada tahun ini, termasuk Asisten Daerah (Asda) II dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

“Prosesnya panjang. Setelah wawancara, hasil disampaikan ke gubernur untuk memilih kandidat yang masuk dalam tiga besar, baru kemudian diajukan ke BKN untuk proses pelantikan,” jelasnya.

Menurut Dudi, dalam satu posisi jabatan yang kosong, minimal terdapat tiga calon yang diajukan. Sebagai contoh, dalam seleksi jabatan Sekda sebelumnya, ada enam peserta yang ikut, namun satu di antaranya gugur karena mendekati usia pensiun, sehingga hanya lima yang masuk seleksi dan dipilih tiga besar.

“Yang lolos hanya satu. Semua punya hak yang sama, tapi seleksi berdasarkan talenta dan kompetensi. Penilaian menggunakan sistem sembilan kotak (nine box grid), yang mengukur aspek karier, pendidikan, inovasi, dan kinerja,” paparnya.

Ia menambahkan, batas usia pensiun untuk eselon II adalah antara 58 hingga 60 tahun. Oleh karena itu, para pegawai didorong untuk terus meningkatkan kompetensi, kinerja dan dedikasi agar masuk dalam kategori yang layak untuk dipromosikan.

“Kalau datanya ditarik, bisa saja seseorang hanya masuk di kotak 8, tidak sampai ke kotak 9. Jadi nilai itu dinamis, bisa naik, bisa turun,” tambahnya.

Dudi menegaskan bahwa setiap pegawai harus siap menerima hasil seleksi dengan lapang dada.

“Kalau tidak lolos, tidak masalah. Yang penting sudah berusaha. Jangan sampai ambisi justru membuat stres. Lebih baik dinikmati dan disyukuri,” pungkasnya.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed