Kota Serang– kemajuanrakyat.id-Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digagas oleh warga Madura terus menunjukkan geliatnya di berbagai daerah di Indonesia. Bendahara Ikatan Keluarga Madura (Ikama), H. Salman, yang didampingi oleh Edi wakil ketua dan Moh. Naki ketua, menyampaikan bahwa jaringan usaha yang mereka rintis telah tersebar di 38 provinsi, dengan konsentrasi tertinggi di Pulau Jawa.
“Usaha yang paling mudah dijalankan adalah sembako. Saat ini kami sudah membuka lebih dari 3.000 outlet warung di berbagai kabupaten , kota, dan jumlah itu belum seluruhnya terdata,” ujar H. Salman kepada wartawan, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, satu orang bisa memiliki 3 hingga 10 warung, yang pada akhirnya mampu menyerap banyak tenaga kerja. Tidak hanya di Madura, lapangan kerja ini juga tersedia untuk masyarakat dari luar daerah. Sistem yang diterapkan adalah bagi hasil, bukan sistem gaji tetap, karena pendapatan masing-masing lokasi bisa berbeda-beda.
“Dengan sistem ini, kita bisa mengurangi angka pengangguran, terutama di wilayah Madura,” tambahnya.
Selain sembako, UMKM Madura ini juga merambah ke sektor kuliner, perkayuan, hingga mendirikan pondok pesantren. H. Salman menyebutkan, keberadaan warung – warung Madura bahkan mampu bersaing dengan ritel modern.
“Banyak warung Madura yang berdampingan dengan Alfamart dan Indomaret, bahkan beberapa Alfamart ada yang tutup karena persaingan,” katanya.
Menariknya, semua usaha ini dibangun tanpa dukungan dari pemerintah.
“Kita bergerak secara mandiri. Hingga saat ini belum ada bantuan atau keterlibatan pemerintah dalam usaha kami,” ungkapnya.
H. Salman juga mengimbau kepada warga Madura di perantauan, khususnya di Serang, untuk tetap bersatu dan tidak terpecah belah. “Kita harus istiqomah dan tetap semangat. Meski pekerjaan kita sama, rezeki itu sudah diatur masing-masing. Kalau usaha gagal, kita harus introspeksi terutama dari sisi pengelolaan dan manajemen,” tuturnya.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar