Serang– kemajuanrakyat.id-Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Serang, H. Uesul Qurni, SH, MH, memberikan pernyataan sekaligus penegasan terkait pernyataan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang sempat menimbulkan reaksi di tengah masyarakat, khususnya para guru madrasah.
H. Uesul menjelaskan bahwa pernyataan Menag seharusnya tidak dimaknai sebagai bentuk merendahkan profesi guru, melainkan sebagai dorongan moral agar nilai-nilai keikhlasan yang menjadi fondasi pengabdian guru madrasah tetap terjaga.
“Pak Menteri bukan sedang merendahkan guru madrasah. Justru beliau ingin mengingatkan kembali pentingnya keikhlasan dalam mendidik, yang selama ini sudah menjadi bagian dari jiwa para guru madrasah,” tegas Uesul kepada wartawan. Sabtu, (6/9/2025).
Menurutnya, pernyataan Menag harus dilihat secara utuh dalam konteks motivasi dan refleksi, bukan sebagai kritik yang menjatuhkan. Ia menekankan, pernyataan tersebut mengandung ajakan untuk tidak mengabaikan semangat pengabdian meskipun tantangan kesejahteraan masih menjadi persoalan.
“Bukan berarti kami selalu sependapat dengan setiap pernyataan, tapi sebagai bagian dari internal Kemenag, saya memahami bahwa niat Menag justru untuk memotivasi. Jangan sampai keikhlasan yang selama ini menjadi ciri khas guru madrasah luntur hanya karena urusan honor,” tambahnya.
Uesul juga menegaskan bahwa pemerintah tidak menutup mata terhadap kesejahteraan guru. Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan salah satu bukti konkret perhatian pemerintah terhadap peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru.
“PPG itu menjadi pintu masuk menuju sertifikasi. Kalau sudah tersertifikasi, maka otomatis akan diperhatikan oleh pemerintah dalam hal kesejahteraan. Ini bentuk komitmen negara,” jelasnya.
Sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar sempat menjadi sorotan setelah pernyataannya tentang guru dan aktivitas berdagang viral di media sosial. Menyadari polemik tersebut, Menag secara terbuka menyampaikan permohonan maaf jika ucapannya disalahartikan atau menyinggung pihak tertentu.
H. Uesul mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para guru madrasah, untuk tetap berpikir positif dan tidak terprovokasi oleh potongan informasi yang tidak utuh.
“Mari kita jaga semangat pengabdian. Jangan sampai perjuangan guru yang mulia ini terdistorsi hanya karena kesalahpahaman informasi,” pungkasnya.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar