Cilegon, kemajuanrakyat.id-Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, Pimpinan Wilayah IGRA Provinsi Banten bersama PD IGRA Kota Cilegon dan Ceria Bocah Indonesia menggelar pelatihan bertajuk “Seni Gerak Lagu Anak Tematik Motorik dan Permainan Anak Usia Dini yang Aktif dan Menyenangkan” dengan pendekatan deep learning. Kegiatan berlangsung di Aula Diskominfosatik, Selasa (22/7/2025).
Founder Ceria Bocah Indonesia, Agus Sukarno, menyampaikan bahwa pelatihan ini ditujukan bagi para guru Raudhatul Athfal (RA) di Kota Cilegon. Melalui pendekatan deep learning, peserta diajak untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih menyenangkan, mendalam dan bermakna bagi anak-anak usia dini.
“Hari ini para pendidik kita belajar melalui berbagai sesi. Mulai dari bagaimana bermain sambil bernyanyi bersama anak secara aktif, hingga mempraktikkan gerak lagu tematik yang menstimulasi perkembangan motorik anak,” katanya kepada wartawan.
Peserta juga belajar bagaimana menyusun permainan tematik sesuai tema pembelajaran seperti lingkungan, keluarga, tumbuhan, hewan, alam semesta, hingga tema kebangsaan. Semua aktivitas dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan agar anak-anak dapat tumbuh secara optimal.
Pelatihan juga memuat sesi khusus bertema “How to Be a Good Teacher” yang membekali guru dengan keterampilan dasar seperti sikap tubuh saat mengajar, ekspresi wajah dan cara berinteraksi dengan anak.
“Dalam pendekatan deep learning, kita mengenal konsep main full, mind full, dan joy full learning. Langsung dipraktikkan agar peserta bisa mengimplementasikan di lembaganya masing-masing,” tambah Agus.
Setelah pelatihan, setiap peserta diberi tugas mandiri untuk menyebarkan praktik baik kepada guru lain, anak-anak, dan orang tua di lingkungan masing – masing. Diharapkan metode ini bisa diterapkan tidak hanya di RA, tetapi juga di jenjang SD/MI kelas awal, sesuai dengan arahan program transisi PAUD-SD yang menyenangkan dari pemerintah.
Agus berharap, melalui pendekatan ini guru-guru di Kota Cilegon mampu menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan menyenangkan bagi anak, sehingga perkembangan kognitif, bahasa, dan motorik anak dapat tumbuh secara maksimal.
“Kalau guru masih kaku, ekspresinya datar, dan menggunakan metode ceramah terus-menerus, tentu anak-anak tidak akan berkembang optimal. Dunia anak itu dunia bermain dan berekspresi, maka guru juga harus mengikuti irama perkembangan zaman,” tegasnya.
Agus juga menyebut bahwa pendekatan deep learning dan kurikulum cinta kini tengah mulai diterapkan di Indonesia.
“Kalau ditanya efektif, pasti efektif. Tapi harus benar-benar digali dan diterapkan dengan sepenuh hati agar manfaatnya terasa,” tutupnya.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar