Kota Serang, kemajuanrakyat.id-Komandan Pleton Pemadam Kebakaran Kota Serang, Firman Ganjar, didampingi Komandan Regu, Gilang, menyampaikan bahwa tingkat kejadian kebakaran di wilayah Kota Serang relatif fluktuatif. Meski tidak selalu tinggi, petugas damkar justru kerap menerima permintaan evakuasi non-kebakaran, seperti penyelamatan ular, biawak, tawon, musang, hingga melepas cincin yang tersangkut di jari tangan warga.
“Sering kali kami terjun ke lokasi bukan karena kebakaran, tapi untuk evakuasi hewan liar atau penyelamatan ringan lainnya,” ujar Firman dalam wawancara kepada wartawan, Senin (7/7/2025).
Ia menjelaskan, Pemadam Kebakaran Kota Serang saat ini memiliki enam unit mobil pemadam dengan kapasitas bervariasi, yaitu 3.000 liter, 5.000 liter, hingga 10.000 liter. Dua unit di antaranya merupakan kendaraan suplai air dengan kapasitas 5.000 liter, serta satu unit kendaraan patroli. Salah satu mobil pemadam merupakan hibah dari Korea Selatan yang memiliki kapasitas besar, mampu menampung 10.000 liter air dan dilengkapi kemampuan penyemprotan hingga gedung bertingkat.
Namun, Firman mengakui keterbatasan jumlah armada menjadi tantangan saat terjadi kebakaran di beberapa lokasi sekaligus.
“Kalau ada tiga titik kebakaran secara bersamaan, kami bisa kewalahan. Idealnya dua lokasi masih bisa kami tangani, tapi kalau lebih dari itu, kami harus atur strategi agar tetap bisa menjangkau semua,” jelasnya.
Ia mengisahkan kejadian kebakaran di tiga lokasi berbeda secara bersamaan, yakni di wilayah BMS, Taktakan, dan Kasemen. Saat itu, petugas harus mengatur rotasi kendaraan dan suplai air secara cepat, bahkan menggunakan air dari sungai jika memungkinkan. Air diambil melalui sistem tender atau kolam besar yang tersedia di markas, serta alat pemancar air yang berjumlah dua unit.
Dinas Damkar Kota Serang saat ini memiliki total 70 personel, yang terbagi dalam dua regu utama yaitu regu pemadam dan regu penyelamat. Setiap hari, satu pleton yang berisi 20 personel bertugas secara bergantian selama 24 jam penuh.
Firman menambahkan, kebakaran yang terjadi umumnya disebabkan oleh korsleting listrik, pembakaran sampah yang tidak diawasi, regulator gas bocor, atau gangguan pada gardu listrik. Dalam kasus kebakaran gardu, pihak damkar juga bekerja sama dengan PLN untuk penanganan.
“Kalau laporan warga cepat masuk, kami bisa segera bergerak. Banyak kasus api bisa dicegah agar tidak menjalar ke rumah lain karena kecepatan laporan masyarakat,” ujarnya.
Ia mengimbau warga agar lebih waspada dan melakukan pencegahan, terutama saat hendak bepergian.
“Sebelum meninggalkan rumah, pastikan listrik dimatikan, lampu tidak dibiarkan menyala berjam-jam, dan regulator kompor gas dicabut. Banyak kasus korsleting terjadi karena beban listrik yang terlalu lama menyala,” pungkasnya.
Masyarakat dapat menghubungi petugas Damkar melalui hotline kantor di nomor (0254) 283113 atau layanan darurat Kota Serang melalui 112 untuk penanganan cepat.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar