oleh

Rektor UIN SMH Haji Bukan Sekadar Ritual, Tapi Transformasi Sosial

Kota Serang, Kemajuanrakyat.Id-Menyambut musim haji tahun 2025, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan pendekatan spiritual humanistik dalam pelaksanaan ibadah haji. Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, M.Pd menegaskan bahwa haji di era modern bukan sekadar ritual, melainkan momentum transformasi diri yang melibatkan aspek sosial, teknologi dan lingkungan.

“Haji itu bukan sekadar perjalanan fisik menuju tanah suci, tapi juga perjalanan batin untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya kepada wartawan, Senin (12/5/2025).

Ia menyoroti bahwa tantangan haji kini tidak lagi sebatas logistik dan fisik. Isu digitalisasi, kesehatan, serta kelestarian lingkungan menjadi perhatian utama. Karena itu, pelaksanaan haji harus dilakukan dengan kolaborasi lintas instansi dan negara.

“Sinergi adalah kunci. Kita harus bekerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan dan masyarakat agar ibadah ini benar-benar berjalan lancar, aman dan penuh makna,” jelasnya.

Salah satu pendekatan yang diusung tahun ini adalah penerapan Kurikulum Cinta. Konsep ini berangkat dari nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi inti ibadah haji. Jamaah tidak hanya didorong untuk menyempurnakan rukun haji, tetapi juga untuk menanamkan cinta pada sesama, cinta lingkungan, dan cinta keberlanjutan.

“Program seperti Saudi Friendly dan kampanye Green Hajj menjadi contoh bagaimana nilai spiritual diterjemahkan ke dalam aksi nyata. Jamaah diajarkan toleransi, empati dan peduli lingkungan,” terangnya.

Dari sisi teknologi, pemerintah menghadirkan berbagai fasilitas digital, mulai dari pemantauan kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI), layanan medis digital, hingga pelatihan virtual pra-keberangkatan. Meski demikian, Prof. Wawan mengingatkan bahwa teknologi harus memperkuat, bukan menggantikan, nilai-nilai kemanusiaan dalam ibadah.

“Teknologi itu alat. Ia harus membantu jamaah lebih khusyuk, bukan menjauhkan dari nilai spiritual,” tandasnya.

Sebagai penutup, Prof. Wawan berharap haji tahun ini menjadi titik balik dalam memaknai ibadah secara lebih luas, tidak hanya untuk pribadi jamaah, tetapi juga bagi masyarakat dan dunia.

“Semoga haji 2025 ini melahirkan generasi yang bukan hanya saleh secara ritual, tapi juga peduli dan berdampak positif di tengah masyarakat,” tutupnya.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed