Serang, Kemajuanrakyat.id-Ketua Panitia Pelaksana, Muhamad Haerudin Susilo, menjelaskan perkembangan terbaru tentang Sekolah Tani yang menjadi bagian penting dalam membentuk generasi Pemuda Tani Indonesia.
Dalam wawancara dengan Yuyi Rohmatunisa wartawan Kemajuanrakyat.id media online, di Gedung Graha Mahesa DPD Gerindra Banten. Jum’at, (13/12/2024).
“Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Muda Tani Indonesia yang membuahi Pemuda Tani Indonesia. Dengan Budi Satrio Dijiwandono sebagai penggagas sekaligus ketua umum,” ujar Haerudin. Ia juga menjelaskan struktur kepengurusan Sekolah Tani diantaranya Sekretaris Jenderal DPP Sekolah Tani R. S Suroyo Jr dan Bendahara Muhammad Adras Alfarizi.
Saat ini, Sekolah Tani tengah menggelar musyawarah daerah luar biasa terkait pemilihan Ketua Provinsi. Annisa M.A Mahesa dipilih sebagai ketua provinsi yang baru, menggantikan posisi sebelumnya yang tidak aktif. Sementara itu, Eko Noviyadi terpilih sebagai Sekretaris dan Dian Damayanti sebagai Bendahara.
Haerudin menambahkan, Sekolah Tani memiliki peran strategis dalam proses kaderisasi Pemuda Tani di seluruh Indonesia. Setiap pengurus dan anggota Pemuda Tani baik di tingkat cabang, kabupaten, kota, maupun provinsi, wajib mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Sekolah Tani.
“Di Sekolah Tani, mereka tidak hanya belajar ilmu pertanian, tetapi juga pemahaman tentang organisasi kepemudaan terutama di sektor pertanian. Tujuannya, agar pemuda – pemudi Indonesia memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pertanian,” jelas Haerudin yang akrab disapa Aday.
Visi dari Sekolah Tani, lanjut Haerudin, adalah untuk mendukung upaya Presiden Parbowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan. Pemuda Tani Indonesia, menurutnya memiliki peran penting dalam memajukan sektor pertanian.
“Pertanian tidak hanya tentang pekerjaan di sawah, tetapi juga tentang pola pikir yang berkembang di kalangan generasi muda. Kami berharap Sekolah Tani dapat membuka wawasan mereka bahwa sektor pertanian sangat penting dalam memastikan ketersediaan pangan bagi negara,” tambahnya.
Program – program Sekolah Tani berfokus pada kerjasama dengan berbagai stakeholder, baik dari pemerintah maupun sektor pertanian dan kelautan.
“Kami berusaha memberikan edukasi bahwa pertanian itu bisa dilakukan dengan cara yang lebih modern dan efisien, bahkan di era sekarang ini,” katanya.
Keberhasilan Sekolah Tani dapat dilihat dari perubahan pola pikir para peserta setelah mengikuti program ini.
“Kami ingin menanamkan pemahaman bahwa pertanian bisa dilakukan di mana saja dan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
Sekolah Tani juga berencana untuk mendirikan kebun di setiap DPC (Dewan Pimpinan Cabang) di delapan kabupaten/kota yang terlibat. Kebun ini akan menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan di Indonesia.
“Dengan kebun atau lahan yang dimiliki setiap DPC, kami berharap dapat mengawal keberhasilan swasembada pangan di masa depan,” tutup Haerudin.
Semangat pemuda tani Indonesia terus bergelora, seiring dengan upaya mereka untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar