oleh

Investasi Pertanian dan Pariwisata Jadi Fokus Forum Ekonomi Banten

Kota Serang – kemajuanrakyat.id-Pemerintah Provinsi Banten bersama Bank Indonesia Provinsi Banten menggelar Forum Ekonomi Banten 2025 bertema“Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan melalui Pengembangan Wilayah Banten Selatan, Penguatan Infrastruktur, Investasi Sektor Pertanian dan Pariwisata”, Selasa (9/12/2025) di Ballroom Aston Hotel Serang.

Gubernur Banten Andra Soni, S.M., M.AP. menegaskan bahwa pembangunan Banten Selatan tidak boleh berjalan setengah hati. “Ini momentum mempercepat pemerataan. Infrastruktur harus menjadi tulang punggung pertumbuhan wilayah,” tegasnya.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan membuka ruang kolaborasi dengan pusat serta mendorong investasi yang lebih ramah terhadap masyarakat.

“Pembangunan harus inklusif, tidak boleh meninggalkan masyarakat kecil,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, menyoroti pentingnya penguatan sektor riil sebagai mesin pertumbuhan baru.

“Banten Selatan memiliki potensi besar pertanian dan pariwisata. Tantangannya adalah memperkuat akses, infrastruktur, dan ekosistem usaha,” ungkapnya.

Ia berharap forum ini melahirkan rekomendasi kebijakan konkret. “Bank Indonesia siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendorong stabilitas dan akselerasi ekonomi,” tandasnya.

Diskusi panel dipandu oleh Moderator Asri Gunawan serta MC Ratu Fitri, menghadirkan sejumlah narasumber lintas lembaga.

Direktur Kemitraan dan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas, Taufik, menyampaikan bahwa pemerintah pusat menempatkan Banten Selatan sebagai wilayah prioritas pengembangan.

“Integrasi perencanaan pusat daerah kunci utama agar proyek-proyek strategis berjalan efektif,” katanya.

Kepala Bappeda Provinsi Banten, Dr. Mahdani, menuturkan bahwa penguatan ekonomi lokal akan dilakukan melalui peningkatan kualitas SDM dan dukungan sektor unggulan.

“Saya mendorong pertanian modern dan desa wisata sebagai motor penggerak ekonomi,” tegasnya.

Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah SEI Banten, Dr. Hadi Sutjipto, menekankan bahwa ekonomi syariah dapat menjadi alternatif penguatan UMKM di wilayah selatan.

“Skema pembiayaan syariah cocok bagi petani dan pelaku wisata yang membutuhkan modal kerja tanpa beban berat,” tandasnya.

Guru Besar FEB UGM, Prof. Mudrajad Kuncoro, memaparkan adanya kesenjangan pertumbuhan antara Banten Utara dan Banten Selatan.

“Jika ingin inklusif, maka pembangunan harus menyasar infrastruktur dasar, akses pasar, dan penciptaan lapangan kerja,” tegasnya.

Dengan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dan merumuskan langkah konkret pembangunan Banten Selatan.

“Kita berharap hasil forum ini menjadi pijakan kebijakan tahun 2025 yang lebih progresif serta melahirkan rekomendasi yang benar-benar bisa diimplementasikan,” tutupnya.

( Yuyi Rohmatunisa )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed